Logo Network
Network

Warga Merawang Gelar Tradisi Sembahyang Rebut Chit Ngiat Pan

Maulana
.
Jum'at, 12 Agustus 2022 | 21:34 WIB
Warga Merawang Gelar Tradisi Sembahyang Rebut Chit Ngiat Pan
Pelaksanaan Chit Ngiat Pan di Kelenteng Lo Hap Miau Desa Merawang Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka. (Foto: lintasbabel.id/ Maulana)

BANGKA, lintasbabel.id - Warga keturunan Tionghoa di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), melaksanakan tradisi Chit Ngiat Pan atau Sembahyang Rebut, pada Jumat, (12/8/2022) malam. Tradisi ini sendiri bertepatan dengan tanggal 15 bulan 7 Imlek dalam kalender Chinese (Lunar) yang diyakini sebagai hari Pintu Akhirat Terbuka dan arwah-arwah turun ke bumi.

 

 

Seperti pelaksanaan Chit Ngiat Pan di Kelenteng Lo Hap Miau Desa Merawang Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka, yang digelar sangat meriah.

"Chit Ngiat Pan atau Sembahyang Rebut adalah tradisi leluhur kami yang diwariskan hingga saat ini," kata Kim Muk, Ketua Kelenteng Lo Hap Miau Merawang.

Kim Muk menjelaskan, tanggal 15 bulan 7 dalam kalender Imlek dikenal dengan istilah Chit Ngiat Pan, waktu untuk melaksanakan sembahyang pertengahan bulan ketujuh atau Sembahyang Rebut.

Sejak 2 hari kemarin, warga keturunan Tionghoa Kecamatan Merawang sudah memadati Kelenteng Lo Hap Miau ini, bahkan ada yang berasal dari luar Pulau Bangka, sengaja datang untuk melestarikan tradisi ini.

"Acara ini sudah 3 hari, tapi malam ini (Jum'at, 12/8/2022) puncaknya," tuturnya.

Pada puncak perayaan Sembahyang Rebut nantinya, pihak panitia sudah menyiapkan berbagai barang seperti sembako dan sayur-sayuran hasil bumi untuk diperebutkan. Mereka yang berhasil mendapatkan barang-barang tersebut, dipercaya akan mendapatkan nasib baik, sebaliknya mereka yang tidak mendapat apapun akan bernasib sial.

Pada puncak Sembahyang Rebut atau tepat pukul 00.00 WIB, akan dilakukan pembakaran Patung Raksasa Thai Se Ja atau Raja Neraka pertanda Chit Ngiat Pan usai dilaksanakan.

 

Editor : Muri Setiawan

Follow Berita iNews Lintasbabel di Google News

Bagikan Artikel Ini