PANGKALPINANG, lintasbabel.id - Animo pengusaha berinvestasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) terus meningkat seiring menggeliatnya kondisi fiskal di Bumi Serumpun Sebalai. Tentunya ketersediaan energi listrik menjadi daya tarik kuat, bagi investor untuk menanamkan modal di suatu kawasan, dan hal itu sudah dipikirkan secara matang oleh Gubernur Erzaldi Rosman.
Tak tanggung-tanggung, hasil lobinya dengan Pemerintah Pusat membuahkan hasil, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) segera merampungkan pembangunan kabel bawah laut terpanjang se-Indonesia untuk menyambungkan kelistrikan Sumatera dengan Bangka.
Kabel yang akan terbentang sepanjang 36 kilometer sirkuit (kms) itu ditargetkan beroperasi pada akhir tahun 2021 atau paling lambat pada awal tahun 2022 mendatang.
"Kami ingin memberikan kepastikan kepada para investor, surplus energi listrik kita saat ini tidak banyak. Namun ke depan dengan banyaknya investasi berdatangan, tentunya kebutuhan listrik akan meningkat," ungkap gubernur saat Rapat Progres Pembangunan Jalur 150 kV Interkoneksi Sumatera-Bangka di Ruang Rapat Gubernur, Senin (8/11/2021).
Hal itu ditambah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel mengalami kenaikan kebutuhan listrik tertinggi se-Indonesia, yakni sebesar 11,3 persen. Maka dalam pertemuan tersebut yang dihadiri oleh pihak PLN, PT Wika, dan Kajati Babel. Erzaldi ingin mengetahui sejauh mana progres dan kendala yang di hadapi agar proyek tersebut segera rampung.
Para calon investor yang akan berdatangan ke Babel juga sempat disampaikan gubernur, yakni di bidang hilirisasi pertambangan serta sektor lain seperti pertanian, peternakan, dan perikanan yang membutuhkan energi listrik yang tinggi. Hal itu bermuara untuk meningkatkan ekonomi dan pendapatan masyarakat Babel.
Editor : Muri Setiawan