Sementara kota Pangkalpinang mengalami inflasi sebesar 0,03% (mtm) atau 2,76% (yoy) yang didorong oleh peningkatan indeks komoditas ikan kembung, bahan bakar rumah tangga dan cabai merah.
"Penurunan indeks komoditas ikan-ikanan yang memberikan andil deflasi dipengaruhi oleh cuaca yang cukup kondusif meskipun indikasi La Nina akan semakin menguat di akhir tahun," katanya.
Berdasarkan rilis BMKG, 21,35% wilayah di Indonesia sudah memasuki musim hujan di Oktober 2021, mayoritas di Sumatera dan Kalimantan. Meskipun curah hujan sampai dengan dasarian II Oktober 2021 terpantau lebih rendah dibandingkan September 2021, namun indikasi La Nina moderat di akhir tahun semakin menguat sejalan dengan indeks ENSO yang berada di kisaran -0,83 pada Oktober 2021 atau dalam kondisi prasyarat terjadinya La Nina lemah.
Sementara itu, berlalunya musim panen mendorong kenaikan harga cabai merah yang tinggi di bulan ini. Berdasarkan data early warning system Kementerian Pertanian (EWS Kementan), prakiraan produksi Oktober 2021 berada di kisaran 90.419 ton, lebih tinggi dibandingkan September 2021 yang berada di kisaran 78.103 ton. Meskipun lebih tinggi, prakiraan ini lebih rendah dari prakiraan awal sebesar 120.797 ton.
Editor : Muri Setiawan