Sementara itu, Wakil Bupati Beltim Khairil Anwar seusai mengikuti seminar mengatakan, kegiatan seminar yang diadakan merupakan suatu hal yang sangat monumental dalam menjejaki kembali sejarah posisi penting Belitung Timur terhadap jejaring perniagaan rempah global, atau dengan nama lain Jalur Rempah.
“Dalam kesempatan ini, kita akan melihat kembali masa lalu. Namun, bukan hanya menjadi sebuah kenangan semata, ragam peristiwa dalam sejarah jalur rempah adalah sebuah sebuah kombinasi pengetahuan, ekonomi dan diplomasi kebudayaan berupa Jalur, Jejak dan masa depan,” kata Khairil.
Kehadirannya dalam kegiatan seminar ini, tambah Khairil adalah bentuk perhatian besar Pemkab Beltim dalam memajukan sejarah daerah. Karena menurutnya melalui sejarah, masyarakat luas akan memahami identitas komunal yang sesungguhnya.
“Hal ini tentunya sangat penting terutama adanya dinamika kebudayaan, yang dapat memberi ruang tergerusnya kebudayaan kita. Hal tersebut dapat kita lihat dengan terbatasnya kepustakaan sejarah lokal, padahal pulau yang kecil ini terdapat beberapa kerajaan kecil seperti Buding, Balok dan Badau, serta adanya Ngabehi-Ngabehi,” ujar Khairil.
Seminar sehari yang digelar oleh Disbudpar dan Kemendikbudristek RI ini diikuti oleh puluhan peserta baik dari kalangan pendidik hingga pelajar. Para peserta juga diberikan fasilitas berupa sertifikat.
Editor : Muri Setiawan