Dulang-dulang ini dibawa oleh masyarakat setempat dari rumah masing-masing, yang berisikan makanan pokok untuk kemudian disantap bersama usai beroda dan mendengarkan ceramah.
Membawa dulang ke masjid oleh masyarakat lokal disebut Nganggung, sebuah tradisi syarat akan makna gotong royong yang sudah dijalani nenek moyang mereka sejak dahulu.
Isi dulang berupa makanan pokok berserta lauk-pauk (foto : lintasbabel.id/ Haryanto).
"Kita tanam dan kita berita wejangan, ayo siapa lagi yang menghidupkan budaya Nganggung ini kalau bukan kita," kata Pengurus Masjid Asy Syukur Opas Indah, Rahmad Damhuri.
Ia menuturkan, Budaya Nganggung sebagai wadah silaturahmi antar sesama yang harus tetap lestari.
"Ini suatu peninggalan orang tua kami dulu. Ini lah Budaya Nganggung, untuk mengikat tali silaturahmi kita di sini," ujarnya.
Editor : Haryanto