Karena itulah, menurutnya, upaya untuk menumbuhkan kesadaran, BGRM mencoba melalui edukasi secara dini kepada anak-anak sekolah, agar memiliki rasa kecintaan terhadap bakau, mangrove, dan diharapkan mereka kedepannya bisa menjadi aktor yang berperan penting dalam menyelamatkan ekosistem mangrove khususnya di pulau Belitung.
Dia menjelaskan memilih rumah litarasi mamgrove di MTs Gantung, ini juga guna memajukan aspek historis, dari kebangkitan pendidikan yang ada di Belitung, dimana keberadaan SD Muhammadiyah saat itu menjadi bukti sejarahnya.
"Kami melihat, bahwa tujuan pemerintah daerah agar pendidikan itu lebih dekat pada lingkungan dan inklusif, maka keberadaan rumah literasi yang terbuka bagi semua kalangan, bisa menjadi rumah membangun solidaritas, keberagaman dan kecintaan terhadap lingkungan," ucapnya.
Dia menambahkan, Bagi BRGM Rumah Literasi yang berada di MTS Muhammadiayah Gantung adalah yang pertama dibuat, dia berharap kedepan bisa menjadi role model literasi mangrove bagi tempat-tempat lainya.
"Mudah-mudah juga ini menjadi icon wisata baru di Pulau Belitung," ucapnya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait