Taliban Buru Baktria yang Berisi 20.000 Artefak Emas

Muri Setiawan
Taliban sedang memburu lokasi tempat disembunyikannya harta karun Baktria yang memiliki koleksi lebih dari 20.000 artefak. (Foto/dok)

AFGHANISTAN, lintasbabel.id - Pasca pengambil alihan Afghanistan oleh Taliban, sejumlah arkeolog khawatir dengan nasib sejumlah artefak kuno di negara tersebut. Apalagi saat ini, Taliban juga sedang memburu harta karun Baktria, yang berasal dari pemakaman kuno ribuan tahun lalu.

Dilansir Live Science, Jumat (24/6/2021), beberapa laporan berita menunjukan, saat ini Taliban sedang memburu lokasi tempat disembunyikannya harta karun Baktria, yang memiliki koleksi lebih dari 20.000 artefak, yang sebagian besar terbuat dari emas.

Harta karun Baktria ditemukan di pemkaman kuno berusia 2.000 tahun di sebuah situs bernama Tillya Tepe pada tahun 1978. Harta karun itu lalu disimpan di Museum Nasional Afghanistan dan dipajang di istana kepresidenan.

Namun sebelum Taliban mengambil alih Afghanistan, harta karun tersebut sudah dipindahkan, dan hingga kini keberadaannya belum diketahui.

Selain itu, arkeolog juga khawatir dengan nasib situs Mes Aynak, sebuah kota Budha dari era 1.600 tahun yang lalu. Kota ini dulunya digunakan untuk perdagangan dan ibadah; banyak biara Buddhis kuno dan artefak Buddhis kuno lainnya disimpan di sana.

Ketika Taliban memerintah Afghanistan antara tahun 1996 dan 2001, mereka menghancurkan banyak artefak Buddhis, termasuk dua patung besar abad keenam yang dikenal sebagai "Buddha Bamiyan" yang diukir di tebing.

Taliban sendiri telah mengunjungi situs Mes Aynak dengan tujuan yang tidak diketahui. 

"Semua situs arkeologi di Afghanistan dalam risiko," kata Khair Muhammad Khairzada, seorang arkeolog yang memimpin penggalian di Mes Aynak. 

Khairzada terpaksa melarikan diri ke Prancis setelah Taliban berkuasa.

Julio Bendezu-Sarmiento, direktur Delegasi  Arkeologi Prancis untuk Afghanistan, mengatakan bahwa dia telah mengetahui Taliban telah mengunjungi Mes Aynak tetapi tidak tahu untuk apa. 

"Sulit untuk mengatakan apa tujuan mereka," kata Bendezu-Sarmiento.

Bendezu mengaku, ada rencana mengadakan pameran artefak dari Mes Aynak dan situs Afghanistan lainnya di Prancis pada tahun 2022. Sayangnya, semua itu tampaknya gagal setelah Taliban merebut Kabul sebelum artefak dapat diangkut.
 

Editor : Muri Setiawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network