BANGKA, lintasbabel.id - Kondisi bangsa saat ini sedang tidak baik-baik saja, dimana saat ini bangsa kita sangat sensitif dan mudah terpancing konflik. Dimana dulu bangsa Indonesia orangnya ramah tamah, sopan santun, sangat toleransi dan berkeadaban. Sekarang mudah terjadi konflik dan kejadian yang tidak patut seharusnya, gesekan antar agama dan antara suku juga sering terjadi.
Hal itu diungkapkan Deputi Bidang Hukum, Advokasi dan Pengawasan Regulasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia, Kemas Ahmad Tajuddin, SH.,MH saat menjadi narasumber dalam kegiatan Internalisasi dan Institusionalisasi Pancasila di Kampus STISIPOL Pahlawan 12, di Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Rabu (27/4/2022).
"Nilai-nilai Pancasila perlu diperkuat kembali, karena sekarang terdapat pemahaman yang mendorong seseorang untuk bersikap intoleran, kuatnya pengaruh globalisasi yang menyangkut individu dimana sekarang lebih individualisme mementingkan diri sendiri, memudarnya nilai-nilai luhur seperti gotong royong mulai ditinggalkan," katanya.
Tajuddin menambahkan, patut diapresiasi atas rencana yang dilakukan STISIPOL Pahlawan 12 yang akan mendirikan pusat studi Pancasila dan kita akan kerjasama dengan BPIP.
Pusat studi Pancasila itu nantinya akan mendukung berbagai kegiatan yang dapat menambah wawasan tentang nilai-nilai Pancasila dan kebangsaan ditengah ancaman radikalisme dan fundamentalisme beragama.
Kegiatan Internalisasi dan Institusionalisasi Pancasila kali ini dibuka oleh Dr. Darol Arkum, M.Si selaku Ketua STISIPOL Pahlawan 12, dan dihadiri oleh Ferdiana, S.Ikom.,M.Ikom selaku Wakil Ketua I, Herwan, SE.,PAR.,MM selaku Wakil Ketua II, Bambang Ari Satria, S.IP.,M.Si selaku Wakil Ketua III sekaligus moderator, serta para dosen di lingkungan STISIPOL Pahlawan 12.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait