JAKARTA, lintasbabel.id - Rusia kembali menegaskan bahwa pihaknya tidak bertanggungjawab terhadap serangan dua rudal yang menghantam stasiun kereta api Kramatorsk yang terletak di kawasan timur Ukraina. Insiden ini menuai kecaman serta pengusiran diplomat Rusia dari berbagai negara termasuk Asia, karena dituding menargetkan warga sipil yang mencoba melarikan diri dari pertempuran yang semakin meluas pasca pasukan Rusia dan sekutunya Chenchya memfokuskan serangan kekawasan ini.
Dua serangan roket jenis "Tochka U" yang terjadi pada hari Jumat 8 April 2022 ini menewaskan 52 orang warga sipil dan 98 orang luka-luka. Pihak Rusia maupun Ukraina saling tuduh terkait serangan yang dapat dikategorikan sebagai kejahatan perang ini.
Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia menegaskan kembali bantahan Kremlin terkait serangan brutal tersebut. Melalui akun twitter resmi, kedutaan Rusia menuding serangan tersebut merupakan konspirasi dan sengaja dilakukan militer Ukraina untuk memojokkan posisi Rusia dimata dunia internasional.
Berikut pernyataan kedutaan Rusia untuk Indonesia :
Pernyataan kedutaan Rusia untuk Indonesia
Terkait serangan di kota Kramatorsk. Dua hal sederhana yang menjelaskan mengapa Ukraina lah yang sebenarnya menyerang kota itu, bukan Rusia :
1. Pasukan Rusia tidak menggunakan senjata yang dipakai, yaitu rudal "Tochka U".
2. Seperti kebanyakan rudal sejenis, rudal "Tochka U" memiliki bagian "ekor" dan "kepala". Bagian "ekor rudal" selalu jatuh sedikit sebelum tujuan serangan, sedangkan bagian "kepala" jatuh langsung pada tujuannya.
Kami mempublikasikan foto dimana “ekor” dan “kepala” rudal jatuh. Kenapa? Karena dari situ kita bisa mengerti lintasan dan arah darimana rudal itu diluncurkan. Kemudian, jangkauan rudal “Tochka U” kira-kira 120 km.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait