BANGKA TENGAH, Lintasbabel.iNews.id - Kerjasama Pemerintahan Desa dengan Bank Sumsel Babel dinilai tidak berdampak positif bagi kepentingan perangkat desa, Linmas, petugas kebersihan hingga ketua RT. Untuk itu Bank Sumsel Babel diminta berinovasi di bidang pelayanan publik.
"Berulang kali sudah kami sampaikan melalui media, tolong mempermuda akses transaksi untuk perangkat desa seperti pemasangan ATM di beberapa titik desa se Bangka Tengah," kata ketua DPC APDESI Bangka Tengah, Yani Basaroni, Sabtu (20/9/2025).
Ia membayangkan para ketua RT yang usia sudah memasuki tua pergi ke Kota Koba hanya untuk mengambil honor Rp 900.000. Itupun tidak utuh, karena di ATM tidak semua bisa diambil beda kalau pembayaran honor manual.
"Belum lagi potensi kecelakaan lalulintas di jalan raya. Pikirkan itu juga," katanya.
APDESI Bangka Tengah meminta jika Bank Sumsel Babel berinovasi dalam pelayanan. Kedepan pembayaran honor seluruh perangkat Desa di Bangka Tengah dapat dilakukan secara manual.
"Ribuan total perangkat desa tiap bulan transaksi di Bank Sumsel Babel ini. Hanya buat ATM saja lemot. Beda di perkotaan, setiap sudut ada ATMnya," ucapnya.
Roni menilai, tidak melihat perkembangan di lapangan.
"Jangan kami di ajak kerja sama. Tapi pelayanan didapat tidak maksimal. Itu merugikan kami. Kami mikirin Bank Daerah, tapi Bank Daerah tidak memikirkan kepentingan publik," tuturnya.
Ketua APDESI Bangka Tenaga mengusulkan, dalam setiap kecamatan se Bangka Tengah minimal ada dua unit ATM Bank Sumsel Babel.
"Kalau tidak mampu, jangan mengajak kerjasama," ujarnya.
Ingat, kata dia, keluhan perangkat desa itu di sampaikan ke Kepala Desa, bukan ke Bank Sumsel Babel.
"Ada apa-apa terhadap perangkat kami. Kami yang menjadi tempat keluhannya. Jadi jangan anggap main-main aspirasi ini," katanya.
Editor : Haryanto
Artikel Terkait