BANGKA, Lintasbabel.iNews.id - Pasca kemenangan Kotak Kosong di Pilkada Bangka Induk, 27 November 2024 lalu, sejumlah nama sudah mulai bermunculan untuk maju di Pilkada Ulang yang bakal digelar 27 Agustus 2025. Salah satunya adalah Yeri, mantan Kepala Samsat Sungailiat.
Yeri, pensiunan birokrat Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) ini, menyatakan sudah ada pembicaraan dengan sejumlah tokoh dan partai politik.
"Sudah ada pembicaraan awal, baik dengan parpol maupun tokoh. Tapi, politik ini kan dinamis, sementara ini semuanya serius. Pembicaraan lebih ke arah bagaimana visi kita membangun Kabupaten Bangka, agar ekonomi bisa bangkit, masyarakat bisa kuat dan makmur. Saya nothing to lose, artinya apapun yang terjadi ke depan kalau memang sudah garisnya, insya Allah, saya ikhtiar dan pasrah pada ketentuan Allah SWT," katanya saat ditemui Lintas Babel di Sungailiat, Kamis (26/12/2024).
Dikatakan Yeri, tugas dan kewajiban pemimpin sejatinya adalah menyejahterakan masyarakat.
"Saya berkarir di birokrasi, banyak pengalaman yang saya dapat selama ini, termasuk soal politik, saya banyak belajar dari pengalaman di lapangan. Bahwa pada intinya, seorang pemimpin itu tugasnya sederhana yakni menyejahterakan masyarakatnya, rakyatnya, warganya. Masyarakat harus merasakan kehadiran pemimpinnya. Seperti orang tua, hadir selalu untuk anak-anaknya, menasehati dengan bijak, bisa memberi solusi, dan menjadi suri tauladan," ujarnya.
Mantan Camat Belinyu ini juga menyinggung soal manajemen keuangan daerah. Dia menyebut, bahwa arus keuangan daerah harus diperbaiki agar sesuai peruntukan dan penggunaannya.
"Keuangan daerah itu bagaimana mengelola keluar masuk anggarannya. Pos-pos yang tidak penting dan tidak prioritas kita alihkan ke pos wajib untuk kemaslahatan rakyat. Contohnya dinas luar (DL), saya siap dipotong anggaran DL saya sebagai Wakil Bupati, kalau dihitung-hitung DL itu bisa menghemat anggaran miliaran rupiah untuk seorang Wakil Bupati saja. Insya Alloh, kalau saya memberi contoh, pasti pejabat juga akan begitu DL yang gak penting dipangkas. Bayangkan, berapa besar penghematan yang bisa kita lakukan, nanti anggaran itu kita pakai untuk kesejahteraan warga Kabupaten Bangka, untuk pendidikan, kesehatan, dan program-program lain," ujarnya.
"Pengalaman saya sewaktu di Samsat, saya buka semua informasi ke publik. Kayak bayar pajak, transparan semua prosedurnya, biayanya berapa, berapa hari, kalau ada keterlambatan kemana mengadunya, kita buka ke publik, lewat papan pengumuman, pamflet, medsos, dan lain-lain," katanya.
Berduet dengan Yusroni
Yusroni-Yeri, duet pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati, yang diharapkan mampu menjawab tantangan di wilayah Kabupaten Bangka. Foto: Istimewa.
Diberitakan sebelumnya, setelah kemenangan kotak kosong dalam Pilkada Kabupaten Bangka, masyarakat kini menyuarakan harapan baru untuk masa depan daerah. Dalam berbagai forum diskusi, pertemuan warga, hingga media sosial, nama Yusroni Yazid dan Yeri mulai mencuat sebagai pasangan pemimpin yang dianggap mampu membawa Bangka bangkit dari berbagai tantangan yang dihadapi saat ini.
Bangka saat ini menghadapi situasi yang tidak mudah, termasuk defisit anggaran, ketimpangan pembangunan, dan kebutuhan tata kelola pemerintahan yang lebih transparan. Kemenangan kotak kosong dalam Pilkada sebelumnya menjadi tanda bahwa masyarakat menginginkan perubahan yang nyata dan pemimpin yang benar-benar mengerti kebutuhan mereka.
“Pak Yusroni adalah sosok yang sudah terbukti saat memimpin dulu. Beliau tegas, berpengalaman, dan mampu mendengar aspirasi masyarakat. Kami percaya, bersama Yeri yang memiliki semangat muda dan visi inovatif, mereka bisa membawa Bangka bangkit kembali,” ujar Andi, seorang tokoh masyarakat dari Sungailiat.
Yusroni Yazid, yang pernah menjabat sebagai Bupati Bangka, dikenal karena pendekatan kepemimpinannya yang dekat dengan rakyat dan komitmen pada pembangunan yang merata. Bersama Yeri, pasangan ini dipandang mampu menggabungkan pengalaman dengan semangat baru untuk menghadirkan pemerintahan yang lebih efektif dan inklusif.
“Pasangan ini adalah kombinasi ideal. Pak Yusroni membawa pengalaman, sementara Pak Yeri bisa menjembatani kebutuhan generasi muda dan mendorong inovasi di pemerintahan,” kata Ratna, seorang pelaku UMKM di KD Muntok, Riau Silip.
Gelombang dukungan untuk pasangan Yusroni-Yeri terus meningkat, terutama karena masyarakat merasa mereka membutuhkan pemimpin yang tidak hanya paham tantangan daerah, tetapi juga siap turun langsung untuk menyelesaikan permasalahan di lapangan.
“Kami ingin pemimpin yang tidak hanya janji, tetapi memberikan solusi konkret. Yusroni-Yeri adalah harapan baru untuk masa depan Bangka,” tutur Ahmad, seorang petani dari Belinyu.
Fenomena ini menunjukkan bahwa masyarakat Bangka tidak hanya menginginkan perubahan, tetapi juga membutuhkan pemimpin yang mereka percayai untuk membawa daerah ini keluar dari permasalahan yang ada. Pasangan Yusroni-Yeri dinilai memiliki visi untuk membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan, memulihkan ekonomi lokal, dan mewujudkan Bangka yang lebih sejahtera.
Dengan semakin kuatnya dukungan masyarakat, harapan kini tertuju kepada Yusroni-Yeri untuk menjawab panggilan rakyat dan memimpin Kabupaten Bangka ke arah yang lebih baik. “Bangka Bangkit, Bersama Yusroni-Yeri” kini menjadi seruan yang menggema di seluruh wilayah kabupaten.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait