Sementara itu, tantangan lainnya di bidang pendidikan, dimana sekitar 51 persen, siswa Indonesia tidak bisa membaca.
"Anak belum bisa menyampaikan pengetahuan yang mereka dapat di sekolah ke bahasa yang mereka pahami," katanya.
Menurutnya, program makan siang gratis ini, merupakan inisiatif untuk menyediakan makanan bergizi yang bertujuan untuk membuat tumbuh kembang anak menjadi baik, kedepannya.
"Kita adalah negara yang ke 70 melaksanakan makan gratis. Jadi, negara-negara maju itu, sudah dulu melaksanakan program ini," ucap Diyah.
Lebih lanjut, pihaknya juga akan lebih teliti dalam hal menyediakan bahan pangan dalam program makan bergizi gratis tersebut. Agar kedepannya, penyediaan bahan pangan bergizi untuk anak-anak dapat berlangsung optimal.
"Anak-anak kita sampai usia 17, sekarang banyak yang terdeteksi kelebihan gula. Usia 17 tahun kena asamurat. Ini yang perlu sama-sama perhatikan pasokan gizi makan siang gratis ini, kita edukasikan juga masyarakat tentang bahaya segala jenis penyakit akibat kurangnya gizi," tuturnya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait