Sosok Nur Fatia Azzahra Disabilitas dari Psikolog UII ke Polri, Bakar Semangat Juang

Vitrianda/Net_LintasBabel
Sosok Nur Fatia Azzahra menjadi kisah inspiratif terutama bagi kalangan disabilitas.  Nur Fatia Azzahra saat mendaftarkan diri menjadi calon Bintara di Polda Babel. Foto: Istimewa.

Sosok Nur Fatia Azzahra Disabilitas dari Psikolog UII ke Polri, Bakar Semangat Juang

 

BANGKA, iNewsLintasBabel.id - Sosok Nur Fatia Azzahra menjadi kisah inspiratif terutama bagi kalangan disabilitas.  Nur Fatia Azzahra tidak merasa kecil hati apalagi minder untuk mendaftar Seleksi Bintara Polri jalur disabilitas di Polda Bangka Belitung (Babel).

Nur Fatia Azzahra mempunyai keterbatasan pada tangan kananya yang tidak normal seperti pada umumnya.

Namun keterbatasan fisik bukan penghalang untuk meraih mimpi, bahkan untuk mengabdi pada negara sebagai anggota kepolisian. Begitulah semangat yang membara dalam diri Nur Fatia Azzahra, seorang perempuan penyandang disabilitas asal Bangka Belitung.

Dengan tekad bulat, Fatia memberanikan diri mengikuti seleksi Bintara Polri jalur disabilitas di Polda Babel. Kisah inspiratifnya dimulai saat ia melihat informasi rekrutmen tersebut di media sosial.

"Saya langsung tertarik," ujarnya  Fatia saat ditemui di Mapolda Babel belum lama ini.

"Ini adalah kesempatan emas untuk mewujudkan impian saya dan membuktikan bahwa disabilitas bukan akhir dari segalanya," kata dia.

Nur Fatia Azzahra adalah lulusan terbaik dengan IPK cumlaude 3,56 dari Psikologi Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Tidak hanya memiliki prestasi akademik yang gemilang, namun juga semangat juang yang tinggi.


.

Dengan segala keterbatasan fisiknya, Fatia berhasil membuktikan bahwa dirinya mampu bersaing di berbagai bidang. Keinginannya untuk bergabung dengan Polri merupakan langkah nyata untuk meningkatkan rasa percaya diri dan menginspirasi banyak orang.

Sebagai seorang psikolog, Fatia memahami betul kekuatan pikiran dan semangat. Ia yakin bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk mencapai kesuksesan.

Dengan latar belakang pendidikan psikologi yang kuat, Fatia mengaku siap menghadapi berbagai tantangan dalam seleksi Bintara Polri. Ia percaya bahwa kemampuannya dalam menganalisis situasi dan memahami orang lain akan menjadi aset berharga dalam menjalankan tugas sebagai seorang polisi.

Dengan penuh semangat, Fatia berharap dapat diterima sebagai anggota Polri. Ia melihat kesempatan ini sebagai langkah awal untuk mewujudkan cita-citanya dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Fatia juga berharap dapat menjadi inspirasi bagi penyandang disabilitas lainnya.


 
Fatia menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada institusi Polri atas kesempatan yang diberikan untuk mengikuti seleksi ini. Ia berharap dapat diterima sebagai anggota Polri dan berkontribusi aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.


Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network