BANGKA TENGAH, lintasbabel.id - Dalam satu pekan terakhir, angka kasus Covid-19 di Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), mengalami kenaikan.
Selama bulan Februari 2022, tercatat ada sebanyak 127 orang pasien Covid-19 berhasil sembuh, dan 2 orang pasien lainnya meninggal dunia.
"Kasus aktif dan harian memang mengalami kenaikan, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Bateng tertanggal Rabu, 23 Februari, terdapat 52 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan 4 orang dinyatakan sembuh," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bateng, drg M Annas Ma'ruf pada Kamis, (24/2/2022).
Annas menyebutkan, saat ini kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Bateng ada 259 kasus.
"Kalau melihat grafik dalam beberapa hari ini memang mengalami kenaikan yang signifikan," kata dia.
Sedangkan untuk kasus meninggal dunia akibat positif Covid-19 periode 1 hingga 23 Februari terdapat 2 kasus.
"Kemudian untuk konfirmasi sembuh secara keseluruhan selama pandemi di Bangka Tengah ada 6.581 kasus, dari total kasus konfirmasi 7.023 kasus," kata Annas.
Perkembangan kasus bulanan Covid-19 Kabupaten Bateng tahun 2022 memang nampak melonjak, jika sebelumnya pada Januari 2022 terdapat belasan kasus yaitu 14 kasus, namun Februari 2022 ini telah mencapai ratusan kasus.
Sementara itu, Satgas Covid-19 Bateng, Yudhi Sabara membenarkan adanya tren kenaikan Covid-19, namun juga diimbangi dengan tingkat kesembuhan pasien.
"Untuk tren Covid-19 di Bateng memang mengalami kenaikan, tetapi juga diimbangi dengan yang sembuh," ujar Yudhi.
Sedangkan untuk isolasi di Bateng, dikatakan Yudhi terdapat dua jenis isolasi yang dilakukan, yaitu isolasi mandiri dan isolasi terpadu.
"Untuk saat ini sesuai dengan arahan pusat, pasien dengan gejala ringan/tanpa gejala dilakukan isoman dan untuk yang bergejala sedang dan berat dilakukan isolasi di Rumah Sakit yang menyediakan tempat isolasi," terangnya.
Dikatakan Yudhi, upaya dalam antisipasi yang dilakukan pemerintah untuk mencegah naiknya kasus Covid-19, yaitu mengaktifkan satgas yang ada secara optimal, percepatan vaksin, mendisplinkan prokes, serta melakukan testing dan tracing.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait