Tim Pansus DPRD Babel Sambangi Rumah Tua di Pangkal Niur

Muri Setiawan
Tim Pansus Raperda Arsitektur Bangunan Berciri Khas Serumpun Sebalai, mengunjungi salah satu rumah tua di Pangkal Niur Kabupaten Bangka, Senin (2/8/2021). Foto: setwan DPRD Babel.

BANGKA, lintasbabel.idTim Pansus Raperda Arsitektur Bangunan Berciri Khas Serumpun Sebalai, kembali menggali informasi dan masukan, dengan melakukan peninjauan langsung ke Desa Pangkal Niur Kabupaten Bangka, Senin (2/8/2021). Ini dilakukan guna melihat secara langsung gambaran utuh bentuk rumah yang ada di desa tersebut. 

Rombongan tim pansus terdiri dari Nico Plamonia Utama, Ferdiyansyah, Aksan Visyawan, Azwari Helmi, Agung Setiawan, Heryawandi, Hendriyansen dan Warkamni. Mereka didampingi tokoh sejarah setempat, aparat desa, meninjau salah satu bangunan tua peninggalan tokoh masyarakat Desa Pangkal Niur.

Kedatangan rombongan Pansus DPRD Bangka Belitung disambut langsung oleh Pj.Kepala Desa Pangkal Niur, Yogi Febriansyah bersama Ahyat yang menjabat Ketua Lembaga Adat Desa Pangkal Niur. 

Tokoh sejarah setempat, Umar Khotob menjelaskan ciri arsitektur bangunan tua yang tersisa seperti jendela dengan tipe menyengok, dan dinding rumah dengan papan yang disusun kurok.

"Kami selaku aparat Desa siap memberikan informasi atau data, untuk menunjang terbentuknya Raperda yang bermanfaat untuk kemajuan Bangka Belitung. Dipilihnya desa kami sebagai tujuan merupakan kebanggaan. Ijinkan kami memberikan masukan untuk raperda yang sedang dipersiapkan bapak-bapak anggota. Babel sangat terkenal dengan pariwisata terutama keindahan pantai. Bisa kita terapkan untuk kawasan perhotelan khususnya dapat menampilkan ciri khas budaya Babel pada interior kamar misalnya", ungkap Pj. Kades Pengkal Niur, Yogi. 

Anggota Pansus, Heryawandi menyebutkan pihaknya memerlukan masukan dari tokoh-tokoh sejarah di Desa, terkait ciri khas yang mungkin dapat dimunculkan pada seluruh bangunan di Babel, misalnya  perkantoran agar pada saat datang berkunjung, tamu langsung mengetahui Bangka Belitung. 

Azwari Helmi menyampaikan dengan adanya penerapan arsitektur berciri khas serumpun sebalai justru berdampak positif, yakni dapat membantu meningkatkan ekonomi masyarakat. 

"Misalnya nanti kita harus memasang tudung saji atau ciri khas lainnya. Disini para pengrajin lokal dapat kita ajak bekerjasama untuk membuatnya," ujar politisi Fraksi PPP ini. 

Sementara, Nico Plamonia Utama menjelaskan bahwa Tim Pansus Raperda Arsitektur Bangunan Berciri Khas Serumpun Sebalai, sudah berdiskusi ke beberapa Lembaga Adat, serta meninjau tempat-tempat yang bersejarah yang memiliki ciri khas melayu yang tersebar di Bangka Belitung.

"Kami sudah ke beberapa tempat dan hari ini ke Pangkal Niur karena seperti diketahui disini salah satu tempat lahirnya sejarah melayu. Dengan menggali masukan dari banyak tempat, harapan kami di Bangka Belitung dapat membuat bangunan arsitektur yang mempunyai ciri khas. Tentunya yang kita cari adalah persamaan dari setiap daerah, bukan perbedaan," ungkap Nico selaku pimpinan rombongan. 

Nico berharap hasil dari tinjauan dan diskusi kali ini, dapat menjadi masukan yang positif buat tim dalam membuat rancangan Perda. 

"Semoga dalam penerapannya nanti bisa maksimal sehingga orang yang berkunjung saat datang langsung mengetahui ini lah Bangka Belitung," katanya.
 

Editor : Muri Setiawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network