"Mungkin ada belasan orang saat itu, batu-batu yang tersusun itu kami bongkar. Kemudian kami tinggalkan, lima menit saya lihat lagi susunan batu dibongkar tadi sudah kembali seperti semula. Tapi itu dulu, kalau sekarang sudah banyak yang ditambah," ujar Ridin.
Dari Bukit Kemantauan, wisatawan yang ingin beraktifitas camping di lokasi tersebut, bila beruntung dan cuaca sedang cerah, bisa menyaksikan langsung matahari terbit (sunrise).
Dibutuhkan waktu sekitar 2-3 jam untuk sampai di lokasi Bukit Kemantauan, menelusuri Hutan Bolongan. Di sepanjang jalan, kita juga bisa melihat tanaman akar kayu yang juga produk yang ditawarkan bagi wisatawan.
Selain Bukit Kemantaun, calon geosite yang dikelola oleh Komunitas Kepak Batu Begalang ini, juga menyajikan beberapa paket wisata lainya, satu diantaranya yang unik adalah Pengamantan Keraras, yakni hewan endemik Pulau Belitong.
Sementara itu, Febriansa (29) Ketua Komunitas Kepak Batu Begalang menyampaikan, dari segi kelompok sudah terbentuk sejak tahun 2015 lalu, sedangkan pengusulan lokasi itu menjadi bagian dari Geosite diusulkan pada tahun 2021.
Pada 2015 lalu, diakuinya fokus pada Bukit Kemantauan, hanya saja saat itu terkendala askses menuju Kemantauan dan SDM, ditambak jarak tempuh yang lumayan.
"Jadi kami pada 2021 fokus pada bagian Batu Begalangnya. "Tempat wisata ini ada beberapa paket yang ditawarkan oleh Batu Begalang, pertama jelajah alam pesona Membulong, disini mengililingi beberapa bukit dengan jarak tempuh 4-7 jam termasuk Bukit Kematauan dan Gurok Aik Mempal. Paket selanjutnya yakni sunset dan sunrise di Batu Begalang, Kemantauan," ujarnya.
Selain itu, ada juga paket wisata lainnya yakni aktifitas tradisonal seperti Nanggok, Mukat Ikan Aeluang, dan Pengamatan Keraras yang merupakan hewan endemik Pulau Belitong.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait