Bahkan hingga hari ini kita masih tau persis oknum-oknum yang terlibat, hingga berada di lingkungan mana dan aktivitasnya. Pesan kami kepada adinda-adindanya, jangan menepuk air di dulang, terpercik ke muka sendiri. Sebab pikiran adalah cerminan diri. Tragedi ini harus menjadi pelajaran bersama, utamanya untuk generasi sekarang dan semoga tidak diikuti jejaknya oleh junior-junior satu organisasinya saat ini.
Hal yang tak kalah penting, bijaknya bagi seorang leader sejati dalam menyikap setiap kritikan harusnya menjadi momentum evaluasi diri. Bukan sebaliknya, kritikan dianggap sebagai serangan, hingga ditanggapi dengan ujaran kebencian dan menebar isu bahwa kritikannya diorder pihak tertentu.
Belajar dari kisah dan pesan Ayahanda Lafran Pane yang merupakan pelopor berdirinya HMI, beliau dengan tulus dan ikhlas mendedikasikan dirinya untuk Indonesia dan beliau dengan tegas menyampaikan bahwa kader HMI harus tetap mempertahankan independensi diri. Rela melepaskan jabatannya, sebab menginginkan organisasi ini besar hingga harus dipimpin oleh orang yang dianggap lebih mampu.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait