Achmad Nursyandi menilai komponen di desa memiliki peran penting dalam percepatan penanganan stunting khususnya masalah gizi kronis terhadap anak, sebab kasus ini tidak hanya menjadi tugas sektor kesehatan tetapi semua instansi perlu terlibat tidak terkecuali pemerintahan desa.
"Ini merupakan program nasional, semua komponen mulai dari pemerintah pusat hingga daerah di tingkat bawah harus bergerak melakukan upaya pencegahan dan pengendalian stunting di masing-masing wilayahnya. Dari kita KPM itu per desa 1 orang, jadi secara keseluruhan ada 60 orang yg ikut rakor ini," ujarnya.
Diketahui, data prevalensi stunting Kabupaten Bangka Barat. Berdasarkan data e-PPGBM BKKBN per Februari 2024, prevalensi stunting Kabupaten Bangka Barat berada di angka 7,3 persen.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait