BANGKA BARAT, lintasbabel.id - Dua orang siswa jurusan teknik elektronika di SMKN 1 Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yakni Bayu Reza Saputra (19) dan Mardinata Indra (17), berhasil menciptakan sebuah alat pendeteksi alkohol.
Alat yang diberi nama Adek V2 (Alkohol Detektor) ini, mampu mendeteksi kadar alkohol yang berada di udara, di lingkungan sekitar termasuk di makanan dan minuman, hingga bisa mengetahui jika seseorang dalam keadaan terpengaruh minuman beralkohol.
Karya Bayu Reza dan Mardinata Indra, sudah mendapatkan apresiasi dari Kapolda Bangka Belitung, Irjen Pol Yan Sultra. Bahkan, jenderal bintang dua tersebut langsung memesan sebanyak 10 unit sebagai alat untuk membantu pengembangan kasus di Polda Babel.
"Alat ini namanya Adek V2, fungsinya adalah mendeteksi kandungan alkohol di suatu makanan, minuman, atau di lingkungan sekitar. Pendeteksiannya dihasilkan dari aroma yang dihasilkan uap dari alkohol itu. Muncul ide ini berawal dari hendak mengikuti pameran even Babel Edufair 2021," kata Mardinata Indra, Senin (21/2/2022).
Mardinata mengungkapkan, komponen yang digunakan pada Adek V2 masih sederhana, terdiri dari sensor MQ3, Wimos D1 Mini sebagai IC atau otak program, batre 5 volt dan sebuah aplikasi di android.
"Jadi sensor ini menangkap uap atau aroma yang dihasilkan dari alkohol itu, kemudian wimos langsung memproses dan mengelola data, nanti outputnya antar mukanya di handphone. Jadi keluar nanti parameter angka kadar alkohol yang dihasilkan," tuturnya.
Bayu Reza, siswa lain yang menciptakan Adek V2, menyampaikan kendati alatnya sudah bisa mendeteksi kadar alkohol, namun ia dan Mardinata masih terus mengembangkan si Adek V2 agar lebih sempurna.
"Kesulitannya ini dalam packaging bentuk Adek V2 masih terkendala, bentuknya belum presisi karena manual bikin sendiri. Terus kami masih terus mengembangkan pengukuran alkohol yang dideteksi Adek V2. Kedepan, tidak pakai kadar 100 sampai 1000 lagi, tapi di Adek versi ketiga nantinya sudah pakai angka persentase, namun itu masih butuh kajian lagi," ujar Bayu Reza.
Sementara, Hafiz Nurfikri sebagai guru pembimbing dari dua siswa kreatif tersebut berharap, Adek dapat terus berkembang dan bisa digunakan oleh semua kalangan masyarakat.
"Selain penggunaan persentase dalam pengukuran alkohol, kami berharap Adek di versi ketiganya tidak hanya terinstal di pengguna android saja, tapi pengguna iPhone atau lainnya bisa mendukung," ucapnya.
Hafiz juga berharap pemerintah daerah mendukung pengembangan Adek dan dua orang siswanya tersebut.
"Kalau dari pemerintah sih kita berharap ada dukungan, tidak hanya ke pengembangan alat tapi juga ke pengembangan siswanya. Entah itu beasiswa atau apa, karena mereka masih muda, masih sangat bisa berkembang. Andai mereka ada bantuan beasiswa, saya milih mereka dikirim ke Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, atau ke Institut Teknologi Bandung," katanya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait