Agung menyampaikan, sejauh ini belum ada kasus hewan ternak yang mati akibat virus LSD, tapi para peternak diminta untuk segera melaporkan apabila menemukan gejala lato-lato.
"Kita dari dinas selalu responsip apabila ada masyarakat dan peternak melaporkan, apapun laporan itu, kita tangani, untuk kita data dan tangani," ucapnya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait