Proyek Mangrove Beltim Terindikasi Dikorup, Warga Tidak Tau Upah Dibayar Lewat Rekening

Suharli
Plang papan proyek penanaman mangrove di Beltim. (Foto: lintasbabel.id/ Suharli)

BELITUNG TIMUR, lintasbabel.id - Jamatulludin, satu diantara orang yang ikut menanam bibit mangrove di KTH Bakau Tepi. Dia menuturkan ikut menanam mangrove di kawasan tersebut beserta anak dan istrinya mulai Desember 2021 lalu. 

ggung soal program PEN Rehabilitasi Mangrove, dia mengaku tidak mengetahui dan hanya ikut-ikutan saja karena ada peluang untuk menambah penghasilan. 

"Saya hanya lihat, orang menanam itu (bibit mangrove). Jadi saya pengin ikut dan dibolehkan. Saya dibayar per kotak itu Rp15.000. Satu kotak (petak ukuran 1x1) berisi 15-25 bibit," katanya. 

Menurutnya, jumlah bibit yang ditanam sebenarnya tidak mencukupi, namun karena mengejar percepatan penananam mereka diminta mengambil bibit mangrove yang sudah tumbuh untuk ditanam ulang dalam kotak.

"Iya seperti itu arahannya. Karena kelompok tidak beli lagi, hanya 10 ribu bibit kata mereka," ujarnya. 

Terkait pembayaran upah, Jamal mengaku dibayar sesuai dengan kotak yang dia tanam. Dia mengatakan bekerja selama empat hari dan dibayar tunai setiap selesai bekerja. 

Editor : Muri Setiawan

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network