Bawaslu Pangkalpinang Ingatkan KPU, Imam Ghozali: 80 Persen TPS di Taman Sari Rawan Banjir

Muri Setiawan
Rapat Fasilitasi Pembinaan dan Penguatan Kelembagaan Bawaslu Kota Pangkalpinnag pada Pemilu Serentak tahun 2024, di Grand Safran Hotel Kota Pangkalpinang, Sabtu (20/1/2024). Foto: Lintasbabel.iNews.id/ Muri Setiawan.

PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id - Musim penghujan yang berpotensi banjir menjadi perhatian serius Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Pangkalpinang. Terlebih pesta demokrasi Pemilu 2024, yang masih tersisa 24 hari lagi, masih dibayang-bayangi potensi hujan dan banjir.

Ketua Bawaslu Kota Pangkalpinang, Imam Ghozali menekankan kepada Panwascam se-Kota Pangkalpinang dan jajaran, untuk ikut memperhatikan persoalan ini.

"Sekarang juga sudah musim hujan, tentu akan banyak muncul potensi-potensi yang ada saat ini. Kita sudah sampaikan surat ke panwascam, potensi TPS rawan banjir sudah ada titiknya. Kami minta bantu tolong di kroscek di lapangan," katanya saat memberikan arahan dalam kegiatan Rapat Fasilitasi Pembinaan dan Penguatan Kelembagaan Bawaslu Kota Pangkalpinnag pada Pemilu Serentak tahun 2024, di Grand Safran Hotel Kota Pangkalpinang, Sabtu (20/1/2024). 

Diakui Imam, bahwa beberapa waktu lalu pihaknya sudah menggelar rapat koordinasi dengan para pihak seperti KPU, BMKG, dan BPBD, yang menyebutkan kondisi cuaca musim penghujan masih berpeluang terjadi sampai hari H Pemilu 2024.

Kata dia, di beberapa wilayah di Kota Pangkalpinang terdapat Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berpotensi tergenang banjir.

"Seperti di Taman Sari, ada 80 persen TPS di sana berpotensi banjir saat hujan. Kita akan ke lapangan lihat TPS-nya, cari solusinya. Titik TPS yang direkomendasikan BPBD berpotensi dan rawan bajir tolong dicek," ujarnya.

Akademisi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syaikh Abdurrahman Siddik (SAS) Babel, Dr.H.Iskandar, M.Hum ikut menyoroti persoalan iklim yang terjadi belakangan ini. Dia meminta pihak penyelenggara termasuk Bawaslu untuk bisa mengantisipasi titik-titik TPS yang berpotensi banjir.

"Saya hari Senin kemarin, sempat lewat di daerah Gedung Nasional (Genas), rasanya hujan baru satu jam, air sudah setengah ban mobil. Bayangkan jika hujan dua jam, ditambah pasang laut, bisa berenang kita di situ," kata Iskandar.

Banjir, kata Iskandar tentu akan menjadi masalah jika tidak segera diselesaikan. Karena akan mempengaruhi angka partisipasi pemilih.

"Selain mengganggu secara teknis pelaksanaan saat pencoblosan nanti, ini akan mempengaruhi partisipasi masyarakat untuk datang ke TPS. Ini tantangan tersendiri bagi kawan-kawan KPU Kota Pangkalpinang, untuk bisa menjamin bahwa lokasi TPS itu tidak tergenang banjir. Dan kawan-kawan Bawaslu dan jajaran, juga ada andil untuk itu, salah satunya melakukan koordinasi bersama penyelenggara bagaimana jika terjadi banjir, masyarakat tetap bisa datang ke TPS, itu penting," ujarnya.

Kondisi buruknya cuaca (hujan) pernah terjadi pada Pemilihan Gubernur Babel tanggal 15 Februari 2017 silam. Saat itu, hujan lebat mengguyur sebagian besar wilayah di Provinsi Kepulauan Babel.

Akibatnya, tingkat partisipasi pada Pilkada kala itu hanya di angka 65 persen dari target 75 persen. Sementara itu, di Pemilu 2024 saat ini, KPU RI menargetkan angka partisipasi pemilih di atas 82 persen.

 

Editor : Muri Setiawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network