Ben-Gvir beralasan pemberian izin kepemilikan senjata api, untuk warga sipil israel karena diklaim untuk perlindungam diri dari serangan.
Ia menjelaskan pemerintah israel, juga sudah mebuka kelas untuk belajar penggunaan sejata api, dari mulai membawa hingga menggunakan.
“Karena tingginya permintaan di Divisi Senjata Api, saya mengimbau semua orang untuk bersabar," tuturnya.
Akibat keputusan tersebut, banyak warga dunia was-was ditakutkan dengan dipersenjatai senjata api kepada warga sipil, bisa mengancam keselamatan warga Palestina.
Hingga kini, Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan jumlah korban tewas di Gaza telah mencapai 10.328 orang, bertambah lebih dari 300 orang dalam sehari dan jumlah korban tersebut mencakup lebih dari 4.200 anak-anak.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait