BANGKA BARAT, lintasbabel.id - Harga daging ayam potong di Pasar Tradisional Muntok, tergolong tinggi yakni Rp 42.000 perkilogram. Harga tersebut sudah bertahan sejak dua bulan terakhir.
Kabid Perdagangan, Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian (DKUP) Kabupaten Bangka Barat, Miwani menyampaikan harga daging di daerahnya hingga kini masih di atas harga normal.
"Sekarang di Pasar Muntok Rp 42.000, untuk turun kemungkinan bisa tapi kapan waktunya kami tidak tahu. Apalagi menjelang Puasa mungkin bisa naik, kalau harga normal di Muntok ini Rp 30.000 tapi sekarang naik terus," kata Miwani, Senin (24/1/2022).
Miwani menyebut tingginya harga daging ayam potong ini, disebabkan karena mata rantai dari perusahaan hingga ke para pedagang yang terlalu panjang.
"Jadi mata rantai distribusi di Muntok, dari perusahaan dia pakai broker yang ngambil banyak. Kalau pedagang dia gak mampu ngambil banyak, jadi broker ini baru ke pemotong. Kalau pemotong baru ke pedagang. Jadi mata rantai itu panjang, jadi enggak dari perusahaan ke pedagang. Jadi memang sistem pedagang seperti itu, alasan pedagang mereka tidak punya mobil," ucapnya.
Sementara, Arman salah satu pedagang di Pasar Muntok menyampaikan dengan tingginya harga daging ayam para pedagang kesulitan di harga modal.
"Kalau bisa modal mau murah, kalau modal mahal tetap aja untung tetep Rp 3.000. Jadi rugi dimodalnya aja yang besar, kalau bisa ya enak modalnya kecil," ujar Arman.
Saat ini, untuk modal daging ayam potong Arman menyiapkan Rp 39.000, hingga nantinya dijual dengan harga Rp 42.000 untuk daging bersih.
"Enak kalau ayam mahal ini orang gak banyak tingkah belinya, kalau murah banyak tingkah. Kalau ayam mahal gak neko-neko, nanya langsung bayar. Kalau murah, mau keliling pasar dulu nyari harga paling murah," tuturnya.
Editor : Haryanto
Artikel Terkait