Selain itu, teknologi digital yang ada saat ini juga mempermudah para aparatur desa untuk mendapatkan berbagai informasi yang berguna guna mendorong kemajuan di desa masing-masing.
"Teknologi sudah memungkinkan. Lihat desa-desa yang maju. Kunjungi, studi banding, ATM. Dulu tidak ada anggaran, sekarang kurang apa? Jadi tinggal komitmen kita saja," ujarnya.
Direktur Fasilitasi LKAD, PKK, dan Posyandu, Chaerul Dwi Sapta menambahkan, pelatihan ini dilaksanakan selama 8 minggu di 33 provinsi, sejak minggu ke-3 bulan September hingga minggu ke-2 bulan November 2023.
"Dan saat ini telah memasuki angkatan keempat," ujarnya.
Ia menjelaskan, berdasarkan data National Management Concultant (NMC), sampai saat ini 21.190 peserta telah dilatih dari target 133.832 (16%) secara nasional. Sedangkan, jumlah desa yang telah dilatih mencapai 5.576 desa dari target 33.458 desa (17%).
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait