JAKARTA, lintasbabel.id - Kelompok unsur logam tanah jarang atau rare earth, pertama kali ditemukan pada tahun 1787 oleh seorang letnan angkatan bersenjata Swedia bernama Karl Axel Arrhenius, yang mengumpulkan mineral ytteribite dari tambang feldspar dan kuarsa di dekat Desa Ytterby, Swedia.
Dikutip dari USGS Mineral Resource Program, unsur mineral tanah jarang yang ditermukan Karl, berhasil dipisahkan oleh J. Gadoli pada tahun 1794.
Dari hasil temuan itu, sejumlah ilmuwan berhasil menemukan unsur lain. Tahun 1804 Klaproth dan timnya berhasil menemukan ceria, yang merupakan bentuk oksida dari cerium. Tahun 1828, Belzerius menemukan thoria dari mineral thorit.
Tahun 1842 Mosander memisahkan senyawa bernama yttria menjadi tiga macam unsur melalui pengendapan fraksional menggunakan asam oksalat dan hidroksida, unsur-unsur tersebut yttria, terbia, dan erbia.
Pada 1878, kemudian Boisbaudran menemukan samarium. Tahun 1885, Welsbach memisahkan praseodymium dan neodymium yang terdapat pada samarium.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait