Berkaca terhadap hal ini, Bang Ayi sapaan akrab Bupati, dalam sesi sharing session menjelaskan langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah dalam mengatasi persoalan nelayan tradisional dalam membangun sumber daya masyarakat pesisir, baik di sektor pendidikan, kesehatan, perikanan, pariwisata, pemukiman pesisir, keamanan pesisir, dan penanganan stunting di wilayah pesisir.
“Alhamdulillah, berkat dukungan berbagai pihak dan stakeholders yang terus bersinergi di Bangka Tengah dengan melakukan berbagai inovasi untuk mengatasi permasalah nelayan tradisional, sangat baik sehingga upaya yang dilakukan memberikan hasil yang signifikan,” ujarnya.
Sementara itu, dalam sambutan Menko PMK, Muhadjir Effendy, menekankan agar para pembuat kebijakan harus dapat membuat regulasi yang tepat dan sesuai dengan kondisi wilayah serta masyarakatnya masing-masing.
Muhadjir mengingatkan agar para pembuat kebijakan tidak melihat Jakarta dan Pulau Jawa sebagai acuan dalam mengambil keputusan. Kebijakan yang diterapkan kepada masyarakat harus berbasis pada potensi dan kondisi sosial budaya masyarakat di masing-masing daerah.
Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman, diundang secara khusus oleh Kemenko PMK sebagai narasumber Seminar Nasional ini, yang berlokasi di Gedung Heritage Kemenko PMK, Rabu (13/09/2023). Foto: Lintasbabel.iNews.id/ Rachmat Kurniawan.
Upaya untuk menerapkan kebijakan yang tepat di masing-masing daerah penting untuk dilakukan. Mengingat, wilayah pesisir memainkan peran yang strategis dalam perekonomian, keanekaragaman hayati, pariwisata, perikanan, dan sektor lainnya.
Melalui kebijakan yang tepat sasaran, perlindungan dan pengelolaan pesisir yang berkelanjutan akan berdampak langsung kepada kesejahteraan masyarakat pesisir, keanekaragaman hayati, serta perkembangan sosial dan ekonomi.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait