Baruna Rehan Prakasa
Pemuda kelahiran Tanjungpandan, 31 Desember 2007 ini merupakan siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Belitung. Putra sulung dari pasangan Daru Wiyono (ayah), dan Yuliarni (ibu) ini didaulat sebagai pengibar.
Ia berhasil membentangkan bendera dengan sempurna. Gugup dan bahagia diakuinya menjadi perasaan berbeda yang berubah hanya dalam hitungan detik.
"Tugas (pengibar) yang saya emban sangat penting, dengan posisi (bendera) yang harus benar, tegas, melambangkan merdekanya Indonesia. Pasti gugup, karena ini tugas berat. Tetapi, saya bangga setelah menjalani latihan, dan usaha keras yang saya lakukan," katanya.
Namun, dikatakan Baruna, semua itu dapat dilaluinya berkat dukungan moril yang ia terima dari orang-orang terdekat, khususnya orang tua, teman-teman paskibraka, pelatih, pamong, dan para pembina. Selain itu, prinsipnya untuk menuju kesuksesan menjadi alasan Baruna mampu membuktikan diri.
"Alhamdulillah, saat pengibaran bendera lancar. Saya yakin dalam hati bahwa kita bisa, harus bisa, dan pasti bisa! Setelah meyakini itu saya bisa menjalani tugas ini," kata Baruna.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait