PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id - Diseminasi pengetahuan transisi energi dan pemanfaatan nuklir Indonesia merupakan eksponen penting dalam mendorong pembangunan PLTN di Indonesia. Akseptasi publik harus dibangun melalui edukasi, sosialisasi, dan berbagai kegiatan kreatif serta mengharuskan kerja kolektif. Dalam mencapai misi tersebut, Indonesia Nuclear Youth Society (INYS) berkontribusi melalui penyelenggaraan kegiatan Festival Nuklir Nasional II tahun 2023.
Festival Nuklir Nasional II yang diselenggarakan di Gedung Mahligai, Kompleks Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) pada Kamis (22/06/2023). Foto: Istimewa.
Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan sejak Desember 2022-Juni 2023 ini ditutup melalui kegiatan Final Lomba Debat Energi, Talkshow, dan Pengumuman Pemenang Festival Nuklir Nasional II yang diselenggarakan di Gedung Mahligai, Kompleks Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) pada Kamis (22/06/2023).
Kegiatan yang dilaksanakan dengan tema “Bangka Belitung dan Energi” ini menghadirkan tiga pembicara utama, yakni PJ Gubernur Bangka Belitung, Dr. Suganda Pandapotan, General Manager PT. PLN Bangka Belitung, Mohammad Munief Budiman, dan Ketua LPPM Universitas Bangka Belitung, Nanang Wahyudin, S.E., M.M.
Dalam sambutan pembukaanya, Ketua Pelaksana Festival Nuklir Nasional, Ihsan Naufal Ramadhan menegaskan pentingnya peran serta generasi muda dalam memberikan edukasi dan pemahaman terkait dengan transisi energi kepada masyarakat luas, terlebih hingga saat ini, persepsi negatif akibat misinformasi dan mispersepsi masih tersebar luas di masyarakat.
“Tantangan masa depan kita sebagai generasi muda, salah satunya adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait dengan informasi dan kebenaran energi nuklir. Untuk itu, komunitas INYS berkomitmen dengan menyelenggarakan Festival Nuklir Nasional sebagai agenda tahunan, dan tahun ini adalah yang kedua. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, INYS berkolaborasi aktif dengan Racana Polsek Tamansari, kerjasama ini membuktikan bahwa menyuarakan transisi energi bukan merupakan program eklusif INYS. Juga, penting bagi kita untuk melihat transisi energi dari berbagai perspektif, baik ekonomi lingkungan, maupun sosial. Setelah mengelaborasi secara holistik, baru kita menentukan sikap kita, apakah menjadi bagian Orang Muda Tolak PLTN, atau Orang Muda Dukung PLTN”, katanya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait