Pria kelahiran 28 Oktober 1968 di Karanganyar ini, memiliki hobi gowes sepeda. Bukan tanpa alasan, hobi ini ternyata dilakoninya sekaligus untuk bisa menyapa warganya secara dekat. Penelusuran Lintas Babel, Ganjar setidaknya memiliki koleksi sepeda sebanyak 8 unit.
Gubernur Ganjar Pranowo di tengah ribuan orang dalam Konser Trisakti peringatan Bulan Bung Karno di Benteng Vastenburg, beberapa waktu silam. (Foto: Istimewa)
Selain Gowes Sepeda, Ganjar juga begitu mencintai musik rock, sampai-sampai di adijuluki Rockin Governor for Jateng Democracy, lantaran getol kampanye dengan musik rock.
Soal penampilan, Ganjar mungkin merupakan bagian dari sedikit pejabat yang tampil sederhana. Di beberapa kesempatan, Ganjar tampak santai mengenakan kaos oblong dengan tulisan nyeleneh seperti No Mudik No Cry, atau Lagi Wabah Becik Ning Omah. Dipadu-padankan dengan celana jeans.
Setelah lulus dari FH UGM, Ganjar bekerja di PT Prakasa, sebuah lembaga konsultan HRD yang berkantor di Jakarta. Dia juga sempat bekerja di PT Prastawana karya Samitra dan PT Semeru Realindo Inti.
Pengagum Sung Karno ini mulai menasbihkan dirinya ke dunia politik pada tahun 1996, ketika PDI mengalami dualisme kepemimpinan antara Soerjadi dan Megawati Soekarnoputri. Tentu saja, Ganjar memilik trah idolanya, PDI Megawati, yang terus bertahan hingga sekarang.
Pemilu 2004 Ganjar mencoba 'peruntungan' mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI, namun tidak terpilih. Nasib baik lantas menghampirinya, karena dia ditunjuk sebagai pengganti anta waktu (PAW) Jakob Tobing (dapil Jawa Tengah 7) yang ditunjuk Presiden Megawati sebagai Dubes Ri untuk Korea Selatan.
Dia pada periode 2004-2009, menjadi anggota Komisi IV bidang Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, dan Pangan di DPR RI. Juga sempat menjabat sebagai Ketua Pansus RUU Partai Politik, anggota Badan Legislasi DPR RI, dan Ketua Pansus tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait