BANGKA TENGAH, lintasbabel.id - Dinilai mampu memberikan inspirasi dan contoh bagi kecamatan-kecamatan lain di Indonesia, Kecamatan Simpang Katis Kabupaten Bangka Tengah, masuk dalam buku Pelayanan Terpadu dan Inovasi di Kecamatan yang diterbitkan oleh Direktur Jendral (Dirjen) Administrasi Wilayah Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri).
Dimana dalam buku tersebut, hanya ada 23 kecamatan dari 7.094 kecamatan yang ada di Indonesia yang terpilih. Bahkan dalam buku tersebut, Kecamatan Simpang Katis Kabupaten Bangka Tengah berada di urutan kedua kecamatan yang diulas, setelah Kecamatan Tanjung RayaRaya, Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat.
"Alhamdulillah kita dimasukan dalam buku Pelayanan Terpadu dan Inovasi di Kecamatan terbitan Kemendagri, dimana di buku tersebut hanya ada 23 kecamatan se-Indonesia yang diulas," ujar Camat Simpang Katis, DR. Roy Haris Oktabian, S.STP, M.Si pada Rabu (29/12/2021).
Dalam buku tersebut, dijelaskan program andalan Kecamatan Simpang Katis, yakni program Jamban Arum dan Natak Kampung, serta program layanan masyarakat lainnya.
"Dalam memberikan inovasi payanan kepada masyarakat, kami ada dua program andalan yang kami berikan kepada masyarakat, yakni Jamban Arum, Bergendang dan Natak Kampung. Untuk Jamban Arum ini tentunya mengajarkan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Kami membangun fasilitas Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) bagi warganya yang belum memiliki MCK yang baik. Sehingga kebersihan lingkungan masyarakat dan kesehatan masyarakat dapat lebih terjaga," ujarnya.
Lebih lanjut diungkapkannya, untuk program gerakan Bergendang atau Gerakan Bersama Mengendalikan Pengguaan Gatget Pada Anak. Pihaknya kedepan ingin menjadi perpanjangan tangan dari pemerintah Kabupaten Bangka Tengah dalam melayani masyarakat.
"Kedepan Kecamatan Simpang Katis bisa menjadi perpanjangan tangan dari kabupaten untuk melayani masyarakat secara paripurna, sehingga masyarakat lebih mudah berurusan dengan pemerintahan dan meningkatkan investasi, yang pasti bermuara untuk kemakmuran masyarakat di Kecamatan Simpang Katis," harapnya.
“Kami ingin menjadikan Kecamatan Simpang Katis sebagai pilot project percontohan dalam hal pelayanan kepada masyarakat, baik perizinan dan non perizinan,” sambungnya.
Tak ketinggalan, ia ingin menghapus stigma yang menganggap bahwa sumber daya manusia yang ditempatkan di kecamatan adalah sumber daya buangan.
"Mengingat kecamatan sebagai ujung tombak pelayanan kepada masyarakat bahkan harus berbanding terbalik, seharusnya ditempatkan SDM yang unggul dan berkompetensi di segala bidang,” katanya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait