LAUT HITAM, Lintasbabel.iNews.id - Jet Fighter SU-27 Rusia terlibat insiden jatuhnya drone MQ-9 Reaper AS di atas perairan Laut Hitam yang merupakan kawasan internasional.
Juru bicara Pentagon, Brigjen. Pat Ryder dalam keterangan pers yang ditayangkan CBS Evening News menyebutkan, bahwa drone tersebut kehilangan kendali setelah mengalami kerusakan di bagian propeler akibat benturan dengan salah satu dari jet tempur SU-27 Rusia.
"Mereka (SU-27) merusak bagian propeller sehingga UAV tidak bisa dikendalikan, menempatkannya dalam situasi tidak dapat terbang, tidak dapat dikendalikan," kata Brigjen Pat Ryder.
Insiden ini terjadi pada Selasa petang, 14 Maret 2023 dimana sebuah pesawat nir awak (UAV) milik Amerika Serikat sedang melakukan misi rutin berupa pengamatan di sekitar perairan Laut Hitam, tepatnya 45 mil barat daya Peninsilla Krimea yang merupakan wilayah penerbangan dan perairan internasional.
Saat melakukan tugasnya tersebut, tiba-tiba muncul dua jet tempur Rusia jenis SU-27 melakukan intersep dan manuver membuang bahan bakar ke arah UAV bernilai 32 juta Dollar AS atau sekitar Rp480 Milyar ini.
Gerakan manuver intersep berbahaya yang memotong UAV dari bawah ini dilakukan berulang-ulang. Dan baru pada upaya ke-19 kali, manuver intersep tersebut dapat mengenai propeller UAV yang mengakibatkan kerusakan dan hilang kendali sehingga jatuh ke laut.
Walaupun sudah mengkonfirmasi insiden yang semakin memicu ketegangan antara Rusia-AS pasca perang invasi Ukraina, Pentagon belum memberikan reaksi resmi. Sementara, Kremlin justru menuding Drone canggih jenis Reaper tersebut sedang melakukan aktifitas spionase untuk menyuplai data militer bagi pasukan Ukraina.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait