MOSCOW, lintasbabel.iNews.id - Federasi Rusia berada diambang perpecahan. Hal ini terungkap setelah mayoritas penduduk di 5 wilayah pecahan Uni Soviet ini menyatakan dukungan terhadap gagasan untuk memisahkan diri dan memproklamirkan kemerdekaan.
Di tengah stagnasi operasi militer ke Ukraina dan tekanan dari dunia barat, penguasa Rusia Vladimir Putin harus dihadapkan pada permasalahan baru. Negara federasi yang tersisa dari pecahan Uni Soviet ini kini dirundung disintegrasi 5 wilayah bagiannya sekaligus. Kelima wilayah tersebut adalah ingria, Ural, Syberia, Kuban dan Kaliningrad.
Dilansir dari situs berita TVP.INFO, dalam sebuah jajak pendapat nasional yang digelar secara daring oleh sejumlah aktifis lokal, pada 16 hingga 28 Februari 2023 menunjukkan bahwa 72,1% responden di Kaliningrad ingin memisahkan diri dari Federasi Rusia.
Sementara di Ural Oblast 68,2% responden mendukung opsi kemerdekaan lepas dari Rusia. Keinginan yang sama juga ditunjukkan oleh referendum online yang digelar di Ingria (66,2%), Syberia (63,9%), dan Kuban Oblast (55,7%).
Menurut laporan yang dikutip TVP.INFO, 5,6 juta penduduk Rusia ikut dalam survey tersebut dan lebih dari 10 ribu warga telah menghubungi pihak penyelenggara dan menyatakan keinginan untuk bergabung dalam jajak pendapat dalam skala yang lebih besar.
“Ural and Ingria residents are the most active. Most of them hold higher education degrees, which shows that the elites understand perfectly well the direction in which things are heading under Putin. They do not want to ‘feed’ Moscow and die for it,” reads the referendum organizer’s statement.
“Warga Ural dan Ingria paling aktif. Sebagian besar dari mereka memiliki gelar pendidikan tinggi, yang menunjukkan bahwa para elit sangat memahami arah yang dituju di bawah Putin. Mereka tidak ingin 'memberi makan' Moskow dan mati untuk itu," bunyi pernyataan penyelenggara referendum.
“Mereka takut dengan apa yang dapat dihasilkan oleh keinginan kita. Referendum yang berhasil hanyalah langkah pertama menuju pemerintahan sendiri republik. Ingria, Kaliningrad oblast, Kuban, Syberia, dan Ural akan bebas,” bunyi pernyataan tersebut seperti dilansir TVP.INFO.
Pelaksanan jajak pendapat ini sendiri sengaja digelar secara online dan dapat diakses dengan layanan VPN asing untuk menghindari pelarangan oleh Executive Agency Federasi Rusia, Roskomnadzor.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait