PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id - Siapa pemilik TikTok, banyak dicari oleh publik. Pasalnya aplikasi media sosial yang identik dengan video pendek itu, kini menjadi pilihan utama netizen di Tanah Air.
Bagaimana cara si pemilik membangun TikTok hingga bisa bersaing dengan media sosial (medsos) besar lainnya? Berikut ini ulasan singkatnya, yang kami rangkum dari berbagai sumber.
Sejarah TikTok
TikTok merupakan aplikasi berbagi video singkat rata-rata dengan durasi 5 hingga 15 detik, dan sangat populer di jagad maya. Bahkan beberapa unggahan video TikTok lebih mudah viral dibanding dengan aplikasi serupa yang juga bermain di segmen postingan video.
TikTok lahir pada September 2016 di Cina. Setahun kemudian, teptnya pada September 2017, baru TikTok merambah ke luar Cina.
Oktober 2018, TikTok menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh di negeri Paman Sam, Amerika Serikat. Sebuah pencapaian pertama dari aplikasi asal Cina, yang bisa menembus pasar Amerika Serikat.
Pada bulan Februari 2019, TikTok sudah diunduh sebanyak satu miliar kali secara global.
Perusahaan induk TikTok, ByteDance bahkan dikabarkan telah membayar US$1 miliar untuk mengakuisisi Musical.ly, sebuah aplikasi populer Amerika Serikat.
TikTok sangat populer di kalangan remaja di Amerika Serikat. Diperkirakan 60% dari 26,5 juta pengguna aplikasi bulanan di negara tersebut berusia antara 16 dan 24 tahun. Aplikasi ini merambah hingga 150 pasar dan diakses dalam 75 bahasa.
Menariknya, TikTok saat ini memiliki nilai valuasi mencapai US$75 miliar, yang sekaligus menjadikannya sebagai startup paling berharga di dunia. Nilai perusahaan ini bahkan lebih berharga daripada Uber, Airbnb, dan juga SpaceX.
Pemilik TikTok
Infografis kesuksesan Zhang Yiming membangun TikTok, sehingga menjadikannya orang ke-2 terkaya di Cina. Foto: Ilustrasi/ iNews.id.
Ditengah ke-viral-annya TikTok begitu banyak dikenal publik, namun masih sedikit yang mengetahui siapa pemiliknya.
Dia adalah Zhang Yiming, yang menciptakan TikTok pertama kali pada bulan September 2016 melalui perusahaannya, ByteDance Technology Co. Kala itu TikTok baru digunakan untuk kalangan warga di Cina. ByteDance sendiri dibangun pada tahun 2012.
Pria kelahiran April 1983 ini merupakan lulusan jurusan teknik perangkat lunak di Universitas Nankai di Tianjin, Cina.
Zhang Yiming bertemu istrinya di perguruan tinggi dan merampungkan studinya pada tahun 2005. Lulus kuliah, Zhang bekerja sebagai karyawan di situs web wisata Cina Kuxun. Zhang kemudian dipromosikan menjadi direktur teknis pada tahun 2006.
Pada tahun 2008, Zhang Yiming meninggalkan Kuxun untuk bekerja di Microsoft. Sayang, budaya perusahaan tidak sejalan dengan prinsipnya. Zhang Yiming akhirnya resign dari Microsoft dan membangun sebuah project startup yang dinamai Fanfou (belakangan startup ini pun tutup).
Tahun 2009, Zhang mendirikan 99fang.com, sebuah bisnis pencarian real estat yang menjadi perusahaan pertamanya. Di tahun 2012, Zhang Yiming merenungkan gagasan aplikasi agregasi berita yang didukung oleh AI yang diberi nama Toutiao.
Aplikasi agregasi berita ini menggunakan AI (Artificial Intelligence) untuk memprediksi apa yang ingin dibaca pengguna selanjutnya. Semakin banyak digunakan, umpan berita Anda akan semakin baik dan lebih personal. Dari sinilah TikTok ditelorkan.
Zhang kemudian merintis bisnis startup-nya ByteDance. Di bulan Juli 2012, perusahaannya berhasil meyakinkan investor hingga mengumpulkan US$$5 juta dalam putaran pendanaan Seri A dari investor miliarder Yuri Milner dan Susquehanna Investments, yang kemudian memberikan kontribusi sebesar US$10 juta pada tahun 2013.
Tahun 2014, ByteDance mendapatkan suntikan dana sebesar US$100 juta dalam putaran Seri C dari perusahaan modal ventura Sequoia Capital China.
Lantas, tiga tahun kemudian, tepatnya pada tahun 2017, aplikasi andalannya Toutiao telah menjadi aplikasi berita yang paling banyak diunduh di iOS App Store di Cina.
Ide awal kemunculan TikTok didapat Zhang dari sebuah perusahaan bernama YY Inc. yang memberi akses kepada orang untuk bernyanyi dan menari di ruang pamer virtual, mereka akan diberikan hadiah online oleh para penggemarnya.
Konsep milik YY Inc. ini kemudian diadopsi oleh Zhang, namun dia membatasinya dengan durasi maksimal 15 detik per video.
Sebagai pemilik TikTok, kekayaan Zhang semakin meningkat. Laporan Forbes mencatatkan nama Zhang masuk ke dalam deretan orang terkaya nomor dua di Cina pada tahun 2022. Dimana kekayaannya telah mencapai US$49,5 miliar atau setara Rp742 triliun lebih.
Sedangkan orang paling kaya di Cina dipegang oleh Zhong Shansahan pendiri Nongfu Spring (perusahaan air mineral), dengan total kekayaan mencapai US$66,7 miliar, setara Rp1.000 triliun lebih.
Demikian tadi ulasan tentang siapa pemilik TikTok, ternyata orang terkaya kedua di Cina. Semoga kisah di atas dapat menginspirasi dan memotivasi Anda.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait