PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id - Bank Indonesia Perwakilan Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mencatat, pemanfaatan sistem pembayaran non-tunai atau penggunaan QR Code Indonesian Standard (QRIS) di Babel mulai mengalami peningkatan. Hingga Desember 2022, setidaknya penggunaan QRIS sudah mencapai 117 ribu pemakaian.
Deputi Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kepulauan Babel, Agus Taufik mengatakan, jumlah tersebut cukup tinggi, dan lebih menariknya 96 persen pengguna QRIS adalah pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"117 ribu itu 96 persennya UMKM, nah itu memberikan kesempatan bagi UMKM untuk terdigitalisasi sistem pembayarannya," kata Agus, Senin (9/1/2023).
Ia mengatakan, pertumbuhan penggunaan QRIS ini pada 2022 mengalami pertumbuhan 66 persen dibandingkan tahun 2021 lalu.
"Artinya 2022 kemarin itu dari sisi merchant pertumbuhan luar biasa tinggi 66 persen," katanya.
Namun, menurut dia, yang menjadi pekerjaan rumah (PR) pihaknya saat ini yakni dari sisi jumlah pengguna, untuk mendorong masyarakat agar terbiasa melakukan pembayaran melalui QRIS ini.
"Dari sisi merchant atau pedagang sudah tumbuh tinggi, sehingga ke depan program kami BI perlu dukungan perbankan, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk bagaimana mendorong masyarakat terbiasa bertransaksi non tunai dengan QRIS," ujarnya.
Ia menambahkan, banyak manfaatnya baik pedagang ataupun pembeli yang menggunakan transaksi QRIS ini. Misalnya dari sisi pedagang lebih mudah untuk melihat finansial dari QRIS ini. Kemudian dari sisi pengguna atau pembeli, QRIS ini bisa transaksi sekecil apapun, dan tidak perlu kembalian serta lebih higienis.
"Banyak kemudahan-kemudahan keunggulan benefit yang diperoleh masyarakat dengan menggunakan QRIS ini," ujarnya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait