Bantuan Militer ke Ukraina Dituding Sebagai Ladang Money Laundry dan Korupsi

Joko Setyawanto
Presiden Chechya Ramzan Kadyrov. Foto : Elena Afonina /TASS.

MOSCOW, Lintasbabel.iNews.id - Pemimpin Chechya Ramzan Kadyrov menuding paket bantuan militer yang diberikan barat kepada Ukraina, hanyalah kedok korupsi dalam bentuk pencucian uang atau money laundry. Bantuan tersebut hanya sebagian kecil saja yang sampai pada pasukan Ukraina di garis depan.

Pengikut setia Presiden Putin sekaligus pemimpin Chechya, Ramzan Kadyrov gusar dengan semakin meningkatnya bantuan persenjataan maupun logistik, yang diberikan negara-negara barat terhadap Ukraina. Bantuan ini membuat kemampuan tempur pasukan Ukraina mampu mengimbangi koalisi Rusia-Chechya, bahkan mampu melakukan serangan balik hingga menyasar beberapa objek militer di dalam wilayah Rusia.

Terbaru, pada 6 Januari 2023, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan paket bantuan senilai 3 Milyar US Dollar, termasuk kendaraan tempur infantri Bradley yang legendaris, self propelled howitzers, MARP (Mine Resistance Ambush Protected), Rudal Patriot, dan HIMARS.

Hal serupa juga dilakukan oleh negara-negara yang tergabung dalam NATO, maupun negara Baltik yang sejak awal perang secara konsisten memberikan dukungan ke Ukraina. Bahkan Jerman yang selama ini cenderung pasif juga mengumumkan pengiriman kendaraan tempur taktis Marder dan tank anti serangan udara. 

Presiden Chechya Ramzan Kadyrov melalui channal telegramnya menuduh serangkaian bantuan tersebut hanyalah konspirasi pencucian uang dan korupsi besar-besaran. 

"Saya melihat beberapa orang khawatir tentang bantuan asing ke Ukraina. Jangan khawatir! Ini adalah skema pencucian uang yang berhasil. Pejabat Barat dan Ukraina akan menggelapkan dana ini, dan tidak lebih dari 15% dari seluruh bantuan akan sampai ke parit," kata Kadyrov.

Dikatakan Kadyrov, Chechya dan Federasi Rusia sama sekali tidak perlu cemas akan kemungkinan agresi balik yang dapat dilancarkan Ukraina ke wilayah Rusia. Pasukan Rusia dan Chechya akan bertarung untuk melindungi kedaulatan wilayahnya.

"Ini adalah wilayah kami, yang memilih untuk bergabung dengan negara kami demi melindungi rakyat mereka dari tindakan pemuja setan nasionalis Ukraina dan NATO," kata Kadyrov.

 

Editor : Muri Setiawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network