MAKAYEVKA, Lintasbabel.iNews.id - Militer Rusia memgakui adanya faktor human error dibalik peristiwa serangan paling mematikan yang dialami pasukannya, Minggu dinihari (1/1/2023). Peristiwa tersebut diduga akibat telpon genggam.
Ketidakpatuhan beberapa personel yang melanggar larangan penggunaan handphone secara berlebihan, membuat pihak Ukraina mampu mendeteksi keberadaan pasukan Rusia untuk melancarkan serangan yang menewaskan 89 serdadu Rusia.
Penggunaan telepon gengam secara berlebihan memang tidak dianjurkan dalam situasi apapun, terlebih saat sedang berada dikawasan pertempuran seperti yang sedang terjadi di Ukraina.
Larangan yang sudah ditetapkan komando militer Rusia ini, diabaikan begitu saja oleh para prajurit yang sedang berkumpul disebuah bangunan sekolah vokasional di kota Makayevka, wilayah Ukraina yang sedang diduduki Rusia.
Akibatnya Ukraina yang berhasil mendeteksi keberadaan sekumpulan prajurit Rusia ini tidak membuang kesempatam untuk melancarkan serangan yang paling mematikan sejak meletus peramg agresi Rusia 24 Februari 2022 ini.
Sedikitnya 89 prajurit Rusia tewas dan puluhan lainnya luka-luka setelah sebuah rudal menghantam gedung tersebut.
Tim investigasi Rusia segera membuka penyelidikan terhadap insiden ini dan menyimpulkan bahwa adanya faktor prlanggaran disiplin berupa penggunaan telpon genggam secara berlebihan menjadi penyebab bocornya koordinat keberadaan pasukan Rusia yang didominasi prajurit wajib militer ini.
First Deputy Head of the Main Military-Political Department Amgkatan Bersenjata Rusia, Letnan Jenderal Sergey Sevryukov sebagaimana dilansir Kantor Berita Rusia, TASS menyebutkan bahwa hasil investigasi terhadap insiden Makayevka menyimpulkan adanya faktor kelalaian prajurit yang mengakibatkan musuh memiliki kesempatan mendapatkan koordinat markas untuk melancarkan serangan rudal.
“Sudah menjadi jelas saat ini bahwa penyebab utama kejadian itu adalah aktivasi dan penggunaan besar-besaran (telepon genggam), bertentangan dengan larangan, telepon pribadi oleh personel yang berada dalam jangkauan alat penghancur musuh. Faktor ini memungkinkan musuh mengambil alih kendali. dan menentukan koordinat lokasi prajurit untuk melakukan serangan rudal. Langkah-langkah yang diperlukan sedang diambil saat ini untuk mengecualikan insiden tragis seperti itu di masa depan," kata Sergey Seryukov.
Editor : Haryanto
Artikel Terkait