KIEV, Lintasbabel.iNews.id - Berbicara secara virtual pada Farum G7, Senin 12 Desember 2022, Presiden Zelensky menawarkan perdamaian kepada Rusia menjelang perayaan Natal. Zelensky berharap pesan ini didengar oleh Putin, sehingga Natal tahun ini dapat berlangsung normal penuh kedamaian bagi bangsa Rusia, Ukraina, maupun dunia.
Forum pertemuan pemimpin negara-negara maju G7 yang beranggotakan Perancis, Jerman, Inggris, Jepang, AS, Italia, dan Kanada kali ini turut mengundang Ukraina yang sedang berperang menghadapi agresi militer Rusia.
Walaupun hanya hadir secara virtual, Presiden Zelensky menggunakan kesempatan itu untuk mencari solusi damai atas perang yang sudah berlangsung selama 10 bulan ini. Sekaligus mematahkan klaim Rusia yang justru menuding Ukraina sebagai pihak yang tidak ingin mengakhiri perang lewat meja perundingan.
Dalam pidato virtual dihadapan pemimpin G7, Zelensky menegaskan sikap Ukraina yang menuntut penarikan mundur seluruh pasukan Rusia dari wilayah yang diduduki termasuk semenanjung Krimea yang dicaplok pada 2014 silam sebagai syarat utama perdamaian.
Menurut Zelensky, moment Natal yang dirayakan sebagian besar masyarakat dunia termasuk Rusia dan Ukraina seharusnya bisa menjadi moment bagus bagi Rusia jika benar-benar ingin mengakhir permusuhan.
"Kami menawarkan Rusia kesempatan untuk membuat langkah nyata dan berarti menuju penyelesaian diplomatik, yang sering dibahas di Moskow. Liburan sudah dekat, dirayakan oleh miliaran orang di seluruh dunia: Natal dalam kalender Gregorian, Tahun Baru, Natal dalam kalender Julian. Inilah saatnya orang normal berpikir tentang perdamaian, bukan tentang agresi. Saya menawarkan Rusia kesempatan untuk setidaknya mencoba menunjukkan bahwa mereka dapat meninggalkan cara agresi. Ini akan menjadi langkah yang tepat untuk mulai menarik pasukan dari perbatasan Ukraina yang diakui secara internasional pada Natal ini," kata Zelensky seperti yang dilansir Pravda.com.
Editor : Haryanto
Artikel Terkait