KHERSON, Lintasbabel.iNews.id - Kendaraan tempur lapis baja anti ranjau darat GAIA Amir MRAP Israel tertangkap kamera sedang berada di Wilayah Kherson yang baru saja direbut Ukraina dari penduduk Rusia. Kendaraan yang biasa dipergunakan pasukan operasional khusus ini terlihat sedang dipergunakan oleh tentara Ukraina.
Sejak Rusia melancarkan invasi 24 Februari silam, Ukraina getol meminta dukungan persenjataan dan peralatan tempur canggih dari seluruh penjuru dunia termasuk Israel. Walaupun sudah banyak negara tang tergabung dalam NATO maupun negara kawasan Baltik yang mengirim senjata berat namun permintaan dukungan dari Israel terus diserukan oleh pemerintah Ukraina.
Hingga saat ini, Israel yang dikenal sebagai produsen peralatan militer dengan daya inovasi yang melampaui ekspektasi umum, secara resmi belum pernah mengumumkan niat untuk menanggapi positif permintaan tersebut.
Namun kabar yang belum terkonfirmasi dilaporkan dari Kherson Oblast, salah satu dari empat wilayah yang dicaplok Rusia melalui referendum yang banyak dikecam PBB dan negara-negara di dunia. Satu unit kendaraan lapis baja jenis GAIA Amir MRAP (Mine Resistant Ambush Protected) terlihat berada di wilayah Kherson dan sedang dipergunakan oleh pasukan Ukraina.
GAIA Amir MRAP yang diproduksi oleh GAIA Automotive Industries yang berkedudukan di Kriyat Tivon, Israel ini merupakan kendaraan taktis yang memiliki bobot total 14 ton dengan daya angkut 2,4 ton dan mampu membawa 12 orang personil.
Kendaraan dengan kelebihan utama berupa ketahan terhadap serangan ranjau darat ini, sangat lincah dan kuat sehingga cocok untuk dipergunakan sebagai pemgangkut personil logistik, ambulance, hingga operasi khusus yang membutuhkan kecepatan gerak personil.
Belum ada penjelasan resmi dari kehadiran kendaraan taktis yang umumnya dipergunakanoleh pasukan khusus untuk kepentingan khusus.
Keterlibatan peralatan Israel dalam perang yang sudah memasuki bulan ke-9 ini, jelas merupakan kabar yang kurang menyenangkN bagi prajurit Dusia yang sedang bertempur. Kemunduran-kemunduran terus dialami Rusia dimedan pertempuran.
Bahkan Menteri Sergei Soigu pada 9 November 2022, telah mengumumkan dan memerintahkan pasukannya untuk mundur dari sisi barat sungai Dnipro termasuk wilayah Kherson Oblast.
Jika Israel memutuskan untuk diam-diam memasok persenjataan canggihnya ke Ukraina, maka perang ini akan semakin sulit bagi Rusia yang bahkan sudah mulai kehabisan persenjataan dan amunisi sehingga harus mendatangkan dari Iran.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait