JAKARTA, lintasbabel.id - Langkah pemerintah China yang memprotes pengeboran migas dan pelatihan militer di laut Natuna, menuai reaksi negatif dari banyak kalangan. Namun, hal itu tidak digubris oleh Indonesia.
Eksplorasi di laut Natuna sudah selesai pada akhir November 2021 lalu. Pasukan keamanan dari Bakamla dan TNI AL, juga dikerahkan tiap adanya eksplorasi.
Kejadian ini tidak terjadi sekali. Tahun 2016 lalu, terjadi konflik antara Indonesia dengan China atas Natuna. Demikian pula tahun 2020 lalu.
Mengapa China begitu agresif mengklaim Natuna sebagai wilayahnya?
Mengutip laman Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Natuna, Senin (6/12/2021), ada 4 'harta karun' yang membuat Natuna jadi incaran.
1. Sumber daya perikanan
Berdasarkan studi identifikasi potensi sumber daya kelautan dan perikanan Provinsi Kepulauan Riau tahun 2011, potensi ikan laut Natuna mencapai 504.212,85 ton per tahun.
Angka itu hampir 50 persen dari potensi Wilayah Pengelolaan Perikanan atau WPP 711 (Laut China selatan, Laut Natuna, dan Selat Karimata) yang menyentuh 1.143.341 ton per tahun.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait