3. Roti Buah
Anak kecil : 'Roti apa yang Anda jual, Pak?'
Penjual Roti: ‘Banyak, Dek. Pilih saja.’
Penjual Roti: 'Ada mangga, durian, strawberry, nanas dan lainnya. Mau beli rasa apa, Dek?'
Anak kecil : 'Kamu tidak ingin menjual roti, kan? Kok bisa, yang disebut buah terus. Yang mana roti asli?’
Penjual Roti: 'Semua roti ini asli, hanya rasa buahnya saja, Dek.'
Anak kecil : 'Kamu konyol, di sini. Di mana roti seperti itu ada.’
Penjual Roti: 'Nah, saya tidak menjual roti kepada Anda, Dek,' katanya dengan nada kesal.
4. Membagi Buku
Baca Juga : 7 Contoh Teks Anekdot Pendek, Lucu, dan Lengkap
Pagi ini Ibu Yana memberikan satu buah buku untuk dua orang siswa.
“Anak-anak, sekarang kalian berbagi buku. Jadi masing-masing bisa belajar bersama,” kata Ibu Yana.
“Bu, saya sudah membagi bukunya!” Seru Lia dengan memperlihatkan buku paket dirobek jadi dua. “Buat saya satu, buat Via satu.”
“Liaaa!!!”
5. Dewan Rakyat
Suatu pagi ada Tini dan Bima sedang mengobrol bersama di depan halaman rumah menikmati hujan rintik di malam hari sembari minum kopi dan menonton YouTube
Tini : Wakil rakyat sekarang itu kerjanya bukan untuk mensejahterakan rakyat, tapi mensejahterakan keluarganya sendiri yah.
Bima : Iyalah jelas, kalo gak gitu ya gak korupsi mereka.
Tini : Iya bro, parah emang. Rakyat makin kesusahan, wakil rakyatnya makin makmur. Banyak rakyat hidup di jalanan, tapi wakil rakyatnya hidup di istana mewah. Sejahtera sekali wakil rakyat yang duduk di bangku dewan.
Bima : Tapi nih ya, wakil rakyat itu kerjanya sangat sesuai. Mewakili rakyat.
Tini : Yang bener bro?
Bima : Iya bener, kan mereka mewakili rakyat. Rakyatnya mau punya banyak uang, sudah diwakili oleh wakil rakyatnya. Mau punya mobil mewah, udah diwakilkan, mau punya rumah gede udah diwakilkan. Rakyat mau berantem juga udah diwakilkan mereka.
Tini : Berantem sama siapa bro?
Bima : Ya kan waktu sidang mereka sering tuh berantem.
“Hahahaha,” mereka tertawa bersama.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait