Sejarah Penemuan Gas Air Mata, Pernah Jadi Senjata Kimia Perang

Joko Setyawanto
Dampak Mengalami Panic Crowds Saat Suasana Ricuh seperti Tragedi di Kanjuruhan, terutama saat dilepaskan gas air mata. ( Foto : Istimewa)

Gas air mata memiliki kandungan senyawa kimia berupa chloroaceptohenone (CN), chlorobenzylidenemalononitrile (CS), cloropicrin (PS), bromobenzylcyanide (CA), dan dibenzoxapine (CR). Komposisi kimiawi ini dirancang untuk menimbukan iritasi sementara pada mata, mulut, hidung, kerongkongan, paru-paru dan kulit. 

Paparan secara berlebihan dalam tempo yang cukup lama dapat menimbulkan kerusakan fatal pada penglihatan (buta) serta bisa memicu gagal jantung dan gagal nafas bagi pengidap penyakit tertentu seperti asma dan jantung. 

Penggunaan gas air mata sangat efektif untuk membubarkan kerumunan yang tidak terkendali. Apalagi dampak gas air mata ini dapat berlangsung berjam-jam sejak pertama kali ditembakkan di tempat terbuka sekalipun, tergantung juga pada kondisi hembusan angin. 



Editor : Muri Setiawan

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network