Gas air mata memiliki kandungan senyawa kimia berupa chloroaceptohenone (CN), chlorobenzylidenemalononitrile (CS), cloropicrin (PS), bromobenzylcyanide (CA), dan dibenzoxapine (CR). Komposisi kimiawi ini dirancang untuk menimbukan iritasi sementara pada mata, mulut, hidung, kerongkongan, paru-paru dan kulit.
Paparan secara berlebihan dalam tempo yang cukup lama dapat menimbulkan kerusakan fatal pada penglihatan (buta) serta bisa memicu gagal jantung dan gagal nafas bagi pengidap penyakit tertentu seperti asma dan jantung.
Penggunaan gas air mata sangat efektif untuk membubarkan kerumunan yang tidak terkendali. Apalagi dampak gas air mata ini dapat berlangsung berjam-jam sejak pertama kali ditembakkan di tempat terbuka sekalipun, tergantung juga pada kondisi hembusan angin.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait