MANADO, lintasbabel.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara, sebagai bentuk persiapan pemilu legislatif (pileg) dan pemilu presiden (pilpres) serentak 2024 mendatang. Simulasi digelar di kantor KPU Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) di Manado. Simulasi kali ini, dilakukan dengan dua TPS (tempat pemungutan suara), dua jenis surat suara, yang melibatkan 100 orang pemilih.
Dalam simulai ini, diharapkan dapat memberikan banyak masukan bagi KPU terkait dengan penyederhanaan surat suara dan penghitungan suara.
"Kami sangat berharap dari simulasi ini, 100 pemilih yang akan menggunakan hak pilihnya dan penghitungan suara kami akan mendapatkan format surat suara, yang kemudian akan menjadi lebih memudahkan pemilih, dan juga efisien dan efektif bagi peserta dan juga bagi penyelenggara," kata Komisioner KPU RI, Evi Novida Ginting Manik di sela-sela simulasi, melalui live streaming di kanal youtube KPU RI, Sabtu (20/11/2021).
Dikatakan Evi, KPU berharap dengan penyederhanaan surat suara akan meminimalisir surat suara tidak sah yang cukup tinggi pada di Pemilu 2019 lalu, dimana surat suara tidak sah di pemilihan DPD RI sampai 19% lebih, sedangkan surat suara DPR RI mencapai 11,04%.
"Inilah yang kami harapkan bisa kami lakukan, penyederhanaan surat suara bisa lebih minimal (surat suara tidak sah)," tuturnya.
Lanjutnya, KPU juga akan melakukan penyederhanaan formulir, sehingga bisa menggunakan teknologi sistem informasi rekapitulasi suara yang bisa dimanfaatkan pada pemilu 2024.
"Teman-teman pemilih, mudah-mudahan apa yang dilakukan KPU dalam rangka untuk mendapatkan pemilu yang lebih berkualitas dan berintegritas ini bisa akan kita capai melalui simulasi-simulasi," ucap Evi.
Evi menambahkan, simulasi ini juga tidak hanya akan dilaksanakan di Sulut, tapi juga Sumatera Utara dan Bali. Kemudian, KPU juga sudah mempersiapkan 3 jenis surat suara yakni, 1 lembar, 2 lembar dan 3 lembar. Untuk simulasi di Sulut digunakan surat suara 2 lembar dan 3 lembar, dan nanti di tempat yang lain akan dilakukan simulasi 1 lembar surat suara dan 3 surat suara.
"Mudah-mudahan kami dapat masukan dan saran dari pemilih, kami juga akan bisa menyempurnakan penyederhanaan surat suara dan penyederhaan formulir yang kita lakukan," harap Evi.
"Mudah-mudahan Pemilu 2024 semakin mudah diakses dan makin banyak pesertanya, dan juga surat suara yang kami sediakan bisa meminimalisir surat suara yang tidak sah," imbuhnya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait