Dalam penampilannya tampak seorang pria dalam balutan busana tradisional sedang meliuk-liuk di udara dengan bertumpu pada sebatang bambu setinggi 3-4 meter. Tentu saja aksi ini mengundang decak kagum para warga yang menyaksikan di depan panggung penghormatan.
Alfridus salah perwakilan dari rombongan penari mengatakan, biasanya tarian ini digunakan saat keturunan atau sanak keluarga mereka ada yang meninggal dunia.
Tarian Tua Reta Lou persembahan khusus warga Flores NTT yang sudah berdomisil di Kecamatan Riau Silip Kabupaten Bangka, pada saat Pawai Karnaval HUT ke-77 Kemerdekaan RI di Kecamatan Riau Silip Kabupaten Bangka. (Foto: lintasbabel.id/ M Maulana)
"Tarian ini biasanya kami tampilkan saat ada warga kami yang meninggal dunia, namun ada juga yang kami tampilkan saat ada acara-acara penyambutan, tarian ini juga biasa dipentaskan dalam berbagai acara adat maupun festival kebudayaan," kata Alfridus.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait