Biodata dan Profil Lengkap Joko Anwar, Sutradara Sang Pengabdi Setan yang Lagi Tayang di Bioskop

Muri Setiawan/Net
Joko Anwar, aktor, penulis skenario, sutradara sekaligus kritikus film yang telah menghasilkan karya-karya terbaik untuk industri perfilman Indonesia. (Foto: instagram/@jokoanwar)

PANGKALPINANG, lintasbabel.id - Joko Anwar, sosok yang sangat familiar di industri Tanah Air. Pria kelahiran 3 Januari 1976 ini sebenarnya adalah seorang wartawan (penulis lepas) dan kritikus film di harian The Jakarta Post. 

Karirnya di dunia perfilman dimulai sebagai penulis film Arisan tahun 2003, bekerjasama dengan Produser sekaligus sutradara yakni Nia Dinata.

 

 

Arisan lantas memenangkan beberapa penghargaan di dalam dan luar negeri termasuk "Film Terbaik" di Festival Film Indonesia 2004 and "Best Movie" di MTV Indonesia Movie Awards pada tahun 2004.

Kelar menulis film Arisan, Nia kembali meminta Joko untuk menulis dan menyutradarai mock-reality-show AJANG AJENG (2004) untuk MTV yang merupakan sindiran terhadap reality show yang sedang menjamur.

 

Biodata Joko Anwar
Nama Asli: Joko Anwar

Profesi: Aktor, Sutradara, Produser, Penulis

Tanggal Lahir: 3 Januari 1976

Tempat Lahir: Medan, Sumatera Utara


Pendidikan
SMA Negeri 1 Medan,
Wheeling Park High School, West Virginia, USA (1994)
Institut Teknologi Bandung, Teknik Penerbangan (1999)


Karir
Wartawan (Penulis Lepas)
Kritikus film
Sutradara
Sineas film

Populer
Menjadi Penulis Naskah "Arisan!" (2003)
 

Profil Joko Anwar

Joko Anwar, seorang sutradara film Indonesia yang lahir pada 3 Januari 1976 di Medan, Sumatera Utara (Sumut). Joko sendiri sebelumnya pernah tercatat sebagai wartawan di The Jakarta Post, sekaligus kritikus film di media yang sama. 

Debut Joko di industri film Tanah Air dimulai sebagai penulis film Arisan tahun 2003, bekerjasama dengan Produser sekaligus sutradara yakni Nia Dinata.

Arisan lantas memenangkan beberapa penghargaan di dalam dan luar negeri termasuk "Film Terbaik" di Festival Film Indonesia 2004 and "Best Movie" di MTV Indonesia Movie Awards pada tahun 2004.

Kelar menulis film Arisan, Nia kembali meminta Joko untuk menulis dan menyutradarai mock-reality-show AJANG AJENG (2004) untuk MTV yang merupakan sindiran terhadap reality show yang sedang menjamur.

Pada tahun 2005, karir sutradara Joko dimulai lewat sebuah film komedi romantis berjudul Janji Joni. Janji Joni sendiri sebenarnya sudah ditulis Joko saat masih duduk di bangku kuliah pada tahun 1998. 

Film yang dibintangi oleh Nicholas Saputra dan Mariana Renata ini merupakan salah satu peraih box office pada tahun itu dan memenangkan "Best Movie" di MTV Indonesia Movie Awards tahun 2005. 

SET Foundation yang diketuai oleh pembuat film Garin Nugroho memberikannya penghargaan khusus untuk "cara bercerita yang inovatif" dalam film itu. Janji Joni juga masuk dalam seleksi beberapa festival film internasional bergengsi, antara lain Sydney Film Festival dan Festival Film Internasional Busan. 

Film ini juga menghidupkan kembali karier Barry Prima, yang dikenal dunia internasional sebagai seorang bintang film laga yang merupakan bintang film favorit Joko sewaktu kecil.

Joko tumbuh besar dengan menonton film-film kung fu dan horror. Dia begitu akrab dan menyukai film. Kecintaannya terhadap film sudah tampak sejak duduk di Sekolah Menengah Pertama. Dia juga telah menulis dan menyutradarai pertunjukan drama. Meski demikian bakat Joko tidak mendapat sambutan dan selaras dengan pendidikan formalnya.

Pada 2007 dia menjadi sutradara dan penulis film "Kala", sebuah allegori politis tentang Indonesia. "Kala" yang mengukuhkan posisi Joko di perpetaan film dunia berhasil memberikan Joko beberapa penghargaan, antara lain Best Film di Berlin Asia Hotshot Film Festival, dan Jury Prize di New York Asian Film Festival. 

Selain diputar di lebih dari 30 festival termasuk di London, Brussels, dan Vancouver, "Kala" juga ditasbihkan sebagai salah satu film terbaik dunia tahun 2007 oleh majalah film terbesar dan bergengsi Sight & Sound Magazine, Inggris, yang juga menyebutnya sebagai salah satu filmmaker tercerdas di Asia.

Selain menulis skenario untuk disutradarainya sendiri, Joko Anwar juga menulis skenario untuk sutradara lain, termasuk film komedi Quickie Express (Dimas Djayadiningrat), yang memenangkan "Best Film" di Jakarta International Film Festival pada tahun 2008, dan Jakarta Undercover (Lance). Dua film tersebut juga sukses secara komersial. 

Joko juga menulis skenario film fiksi. (Mouly Surya) yang mendapat pujian dari para kritikus internasional dan memenangkan banyak penghargaan, antara lain "Film Terbaik" dan "Skenario Terbaik" dalam Festival Film Indonesia 2008.

Film Joko Anwar selanjutnya adalah Pintu Terlarang yang dirilis pada tahun 2009. Film ini adalah sebuah film cerita seru psikologis yang juga mendapat pujian dari para kritikus. Kritikus Richard Corliss dari majalah TIME menulis, "Cerdas sekaligus 'sakit', film ini bisa menjadi kartu panggilan buat Joko Anwar sebagai sutradara kelas dunia, seandainya para petinggi Hollywood itu menginginkan sesuatu yang lain dari produk mereka yang itu-itu saja". Dia juga menyebutkan bahwa film ini merupakan "contoh sejauh apa film bisa dibuat tetapi jarang dicoba".

 

 

Maggie Lee dari The Hollywood Reporter menulis bahwa film Joko Anwar ini akan "membuat (Alfred) Hitchcock dan (Pedro) Almodovar bangga", dan menyebutkan bahwa "Joko Anwar mempersembahkan sebuah film horor-suspens yang menakutkan ini dengan serangkaian penghormatan kepada para pembuat film terkemuka secara menakjubkan".

Film ini juga telah masuk dalam seleksi beberapa festival film internasional terkemuka, di antaranya International Film Festival Rotterdam dan New York Asian Film Festival, serta memenangkan penghargaan tertinggi sebagai Film Terbaik di Puchon International Fantastic Film Festival 2009.

Pada 2015, film Joko berikutnya merupakan sebuah drama thriller A Copy of My Mind yang sempat diikutsertakan dalam Venice Film Festival dan Toronto International Film Festival, hingga kemudian mengikuti Festival Film Indonesia 2015 dan diputar secara resmi di bioskop Indonesia pada Februari 2016. 

Dalam ajang FFI 2015, film ini meraih 7 nominasi (termasuk untuk Film Terbaik) dan akhirnya memenangkan 3 Piala Citra, termasuk menobatkan Joko sebagai Sutradara Terbaik festival tahun itu.

Pada 2017, Joko membuat ulang sebuah film horor Pengabdi Setan yang aslinya dibuat pada 1980. Oleh para kritikus film ini sempat disebut-sebut sebagai "barometer atau standar baru bagi film horor Indonesia", dan menjadi film Indonesia terlaris pada tahun itu. 

Dalam ajang Festival Film Indonesia 2017 film ini meraih 13 nominasi dan berhasil memenangkan 7 diantaranya, namun gagal dalam kategori Sutradara Terbaik maupun Film Terbaik.

 

 
Pada 2019, Joko menghasilkan sebuah film pahlawan super Gundala yang didasarkan pada cerita karakter pahlawan super Indonesia tahun 1969 Gundala karya Hasmi (Harya Suraminata). Film ini juga mencetak box office di tahun itu dan turut berlaga dalam ajang Festival Film Indonesia 2019.

Di tahun yang sama, 2019, Joko kemudian merilis Film Perempuan Tanah Jahanam, yang kian melambungkan namanya di jagat perfilman. Film ini menuai banyak pujian dunia perfilman Tanah Air dan Internasional.

Selain terkenal dengan karyanya, Joko pernah menghebohkan para pengguna twitter dengan aksi nekatnya tampil bugil di Circle K wilayah Bintaro. Dia menuliskan sebuah tweet, jika followernya mencapai angka 3.000 dia akan bugil di minimarket. 


Film

2003
Biola Tak Berdawai (asisten Sutradara 2)
Joni Be Brave (Sutradara dan Penulis)
Arisan! (asisten sutradara, penerjemah naskah dan aktor)

2004
Ajang Ajeng (Sutradara)

2005
Janji Joni (Sutradara dan penulis)

2006
Berbagi Suami (aktor)
Koper (aktor)
Dunia Mereka (aktor)

2007
Jakarta Undercover (penulis)
Kala (Sutradara dan penulis)
Quikie Express (sutradara dan penulis)

2008
Mereka Bilang, Saya Monyet! (aktor)
Love (aktor)
fiksi. (penulis bersama Mouly Surya)
Gaga-Gara Bola (aktor)
Babi Buta yang Ingin Terbang (aktor)
Cinta Setaman (aktor)

2009
Pintu Terlarang (sutradara dan penulis)
Rumah Dara (aktor)
Meraih Mimpi (aktor)

2010
Madame X (aktor)

2011
Catatan (Harian) Si Boy (aktor)
Langit Biru (aktor)

2012
Parts of the Heart (aktor)
Durable Love (sutradara dan penulis)
Modus Anomali (sutradara dan penulis)
Missing (aktor)
Suncarchers (sutradara dan penulis)
Grave Torture (sutradara dan penulis)
Fresh to Move On (sutradara dan penulis)

2013
Demi Ucon (aktor)
What They Don't Talk About When They Talk About Love (aktor)
Mika (aktor)
3Sum (aktor)
The Ne Found (sutradara dan penulis)
1000 Balon (aktor)

2014
Sebelum Pagi Terulang Kembali (aktor)

2015
Melancholy is a Movement (aktor)
Filosofi Kopi (aktor)
A Copy of My Mind (sutradara, produser eksekutif, penulis)
Nay (aktor)

2016
Ini Kisah Tiga Dara (aktor)
Jenny (sutradara)
Jangan Kedip (sutradara)

2017
Galih dan Ratna (aktor)
Stip & Pensil (penulis bersama Ernest Prakasa dan Bene Dion Rajagukguk)
Jalanin Aja (sutradara dan penulis)
The Underdogs (aktor)
Pengabdi Setan (sutradara dan penulis)
My Generation (aktor)

2018
Reuni Z (aktor)
Fly By Night (aktor)
27 Steps of May (aktor)
Ave Maryam (aktor)
Kisah Dua Jendela (aktor)

2019
Gundala (sutradara dan penulis)
Perempuan Tanah Jahanam (sutradara dan penulis)
Ratu Ilmu Hitam (penulis)

2021
A Worls Without (konsultan naskah dan aktor)

2022
Pengabdi Setan 2: Communion (sutradara, penulis dan aktor)
Sri Asih (produser dan penulis)

2023 (belum rilis)
Siege at Thorn High (sutradara)


Serial Televisi
2015: Halfworlds (sutradara dan penulis)
2018: Folklore Episode: A Mother's Love (sutradara dan penulis)


Penghargaan
2005    Janji Joni jadi “Best Movie” di MTV Indonesia Movie Award
2007    Kala mendapat penghargaan sebagai film terbaik dan Joko sebagai sutradara tercerdas Asia tahun itu dari majalah inggris Sight & Sound.
2008    Fiksi menjadi film terbaik dan skenario terbaik FFI 2008
2009    Pintu Terlarang mendapatkan penghargaan tertinggi sebagai film terbaik di Puchon International Fantastic Film Festival 2009
2011    Modus Anomali memenangkan penghargaan Bucheon Award di ajang Network of Asian Fantastic Films (NAFF)

Itulah biodata dan profil lengkap Joko Anwar, aktor, penulis skenario, sutradara sekaligus kritikus film yang telah menghasilkan karya-karya terbaik untuk industri perfilman Indonesia.

 

Editor : Muri Setiawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network