Maka, dia bilang, jangan heran jika ada kenaikan harga produk pangan, seperti biskuit, roti, dan mie.
Saat ini lanjut Adhi, para pengusaha makanan khususnya pengguna gandum tengah berupaya berinovasi memanfaatkan bahan baku lain seperti tepung tapioka, sagu, sorgum, dll. Namun, tetap saja, bahan utama yakni gandum tetap harus ada meskipun takarannya tidak banyak seperti kondisi normal.
"Saat ini sudah banyak perusahaan yang melakukan inovasi-inovasi untuk menggantikan sebagian terigu. Karena sifat tepung itu kan berbeda-beda, tidak bisa 100 persen digantikan. Karena kalau kita mempertahankan mutu, tentunya harus ada keterbatasan. Tapi saya tahu sudah banyak perusahaan yang melakukan substitusi apakah itu dengan tapioka, sagu, sorgum, dan lain-lain," terangnya.
Menurut Adhi, Indonesia masih mempunyai harapan untuk bisa merayu India agar mengizinkan melalukan ekspor gandum ke Indonesia, asalkan ada pembicaraan antara pemerintah dengan pemerintah (G2G).
Editor : Muri Setiawan