LONDON, lintasbabel.id - Rusia mempertimbangkan warga berusia di atas 40 tahun untuk bergabung dengan militer negara tersebut. Saat ini Rusia membatasi warga negaranya yang bisa menjadi tentara pada usia 18 sampai 40 tahun, dan warga asing berusia 18 sampai 30 tahun.
Keputusan ini diambil di tengah operasi militer khusus Rusia di Ukraina serta tantangan keamanan lainnya.
Seperti diketahui operasi militer Rusia ke Ukraina meningkatkan ketegangan, bukan hanya melibatkan kawasan di Eropa tapi juga dengan banyak negara di luar.
Majelis Rendah atau Duma mempertimbangkan rancangan undang-undang (RUU) yang mengizinkan warga di atas 40 tahun serta warga asing berusia di atas 30 tahun untuk mendaftar militer.
Dalam keterangannya di situs web Duma, langkah itu akan memungkinkan militer untuk memanfaatkan keterampilan profesional kalangan berusia tua.
“Untuk penggunaan senjata berpresisi tinggi serta pengoperasian senjata dan peralatan militer diperlukan spesialis yang sangat profesional. Pengalaman menunjukkan mereka mencapai itu pada usia 40–45 tahun,” bunyi pernyataan Duma, dikutip dari Reuters, Jumat (20/5/2022).
Selain militer, Duma juga akan mempermudah perekrutan tenaga medis sipil, engineer, dan kalangan spesialis komunikasi.
Analis Barat menilai Rusia mengalami kemunduran dan kerugian besar dalam sumber daya manusia dan peralatan militer selama 86 hari invasi. Oleh karena itu Rusia membutuhkan mobilisasi lebih banyak tentara.
Editor : Muri Setiawan