MOSKOW, lintasbabel.id - Hujan sanksi internasional terhadap Rusia memberikan dampak serius terhadap stabilitas dalam Negeri Beruang Merah. Empat Gubernur dari wilayah Tomsk, Saratov, Kirov, dan Mari El, serempak mengumumkan pengunduran diri, sementara Gubernur Ryazan mengumumkan tidak akan mencalonkan diri lagi pada pemilihan berikutnya.
Pengunduran diri serentak ini dipicu oleh perekonomian Rusia yang terus mengalami kemerosotan sejak sanksi dijatuhkan menyusul operasi militer khusus dalam upaya pembebasan Donestk dan Luhansk, dua kawasan yang diklaim Rusia ingin melepaskan diri dari Ukraina dan bergabung ke Federasi Rusia.
Dikutip dari CNN, Kepala Lembaga Think-Thank Pusat Pengembangan Politik Regional Moskow, Ilya Grashchenkov menyebutkan ke-4 Gubernur ini "diminta" untuk mundur menyusul upaya pemerintah Rusia mengganti pejabat yang dinilai lemah dalam upaya mengatasi kemerosotan ekonomi yang terjadi di Rusia.
"Muncul kebutuhan untuk membangun kembali ekonomi, khususnya dibeberapa wilayah yang dipengaruhi oleh dukungan ekonomi Barat. Gubernur diwilayah tersebut perlu diganti dengan alternatif yang lebih muda." kata Grashchenkov.
Perang pendudukan Rusia terhadap Ukraina sudah berlangsung selama 78 hari dan menghancurkan struktur perekonomian kedua negara. Walaupun secara fisik sebagian besar wilayah Ukraina telah porakporanda dibombardir Rusia, namun dukungan internasional terhadap pemulihan ekonomi pasca invasi nantinya akan memudahkan Ukraina membangun kembali negaranya.
Sementara Rusia yang mendapat sanksi internasional diyakini akan mengalami resesi ekonomi hingga beberapa dekade mendatang, pasalnya sanksi yang dijatuhkan membuat banyak negara importir minyak dan gas telah melepaskan ketergantungan terhadap pasokan Rusia. Berbagai sanksi lainnya juga mempersulit Rusia dan para oligarkhinya untuk dapat membangun kembali perekonomian.
Editor : Muri Setiawan