BI dan Pemkab Belitung Timur Perkuat Sinergi Pengendalian Inflasi dan Kemandirian Pangan Daerah
BELITUNG TIMUR, Lintasbabel.iNews.id — Pemerintah Kabupaten Belitung Timur bersama Bank Indonesia memperkuat sinergi dalam menjaga stabilitas harga dan ketahanan pangan melalui High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang digelar di Hotel Sheraton Belitung pada 3–4 November 2025.
Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan agenda Capacity Building, Kerjasama Antar Daerah (KAD), serta Business Matching antar pelaku usaha dari berbagai daerah.
Acara dipimpin oleh Bupati Belitung Timur Kamarudin Muten dan dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, antara lain Wakil Bupati Belitung Timur Khairil Anwar, Wakil Bupati Bangka Selatan Debby Vita Dewi, serta Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Farid Tamsil.
Turut hadir pula Asisten Daerah Bangka Barat Heru Warsito, perwakilan dari Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bekasi, serta unsur pimpinan OPD Belitung Timur.
Dalam sambutannya, Bupati Belitung Timur Kamarudin Muten menyoroti ketergantungan daerah terhadap pasokan bahan pokok dari luar pulau, yang mencapai sekitar 80 persen.
Menurutnya, sinergi lintas daerah sangat penting untuk memperkuat rantai pasok, meningkatkan produksi lokal, serta mendorong efisiensi fiskal daerah.
“Melalui penandatanganan kerja sama dengan empat daerah — Bangka Barat, Bangka Selatan, Bekasi, dan Bogor — kami berharap terjadi arus perdagangan dua arah yang saling menguntungkan. Ini bukan hanya soal pasokan pangan, tapi juga tentang memperkuat ekonomi masyarakat dan menumbuhkan kemandirian,” ujar Kamarudin.
Inflasi Babel Stabil, Pertumbuhan Ekonomi Positif
Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan BI Babel, Farid Tamsil, menyampaikan bahwa perekonomian Kepulauan Bangka Belitung pada triwulan II 2025 tumbuh positif sebesar 4,09% (yoy).
Adapun inflasi Oktober 2025 tercatat stabil di 2,51% (yoy) — masih dalam rentang sasaran nasional 2,5 ± 1% (yoy).
“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Kolaborasi lintas wilayah sangat penting agar distribusi barang dan pasokan pangan berjalan lancar,” ujar Farid.
“Kerjasama ini juga diharapkan menciptakan sistem logistik pangan yang efisien melalui model business to business (B2B),” tambahnya.
Bangun Jejaring Bisnis Antar Daerah
Pada hari kedua, kegiatan dilanjutkan dengan forum Business Matching yang dibuka oleh Wakil Bupati Belitung Timur Khairil Anwar.
Forum tersebut mempertemukan pelaku usaha dari Belitung Timur, Bangka Selatan, Bangka Barat, Bogor, dan Bekasi untuk membangun jejaring perdagangan dan peluang investasi.
Farid mencontohkan salah satu bentuk kerja sama potensial yaitu pengadaan daging sapi beku, yang dapat membantu menjaga pasokan dan harga pangan strategis.
Menurutnya, kegiatan seperti ini menjadi bagian penting dari upaya integrasi rantai pasok antarwilayah (supply chain integration).
Ke depan, Bank Indonesia berkomitmen terus bersinergi dengan TPID melalui strategi K4 — Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi efektif — guna menstabilkan harga bahan pangan dan menjaga daya beli masyarakat.
Editor : Muri Setiawan