BI Babel Perkuat UMKM Pariwisata Lewat Capacity Building di Yogyakarta dan Jawa Tengah

PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id - Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (BI Babel), terus memperkuat peran UMKM sebagai motor penggerak ekonomi daerah melalui kegiatan Capacity Building UMKM Pendukung Pariwisata.
Kali ini BI Babel mengikutsertakan UMKM binaannya pada kegiatan Capacity Building di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah, pada tanggal 30 September hingga 2 Oktober 2025.
"Kegiatan tersebut bertujuan untuk mendorong pengembangan UMKM di sektor pariwisata dengan menggali pengalaman dari praktik terbaik, meningkatkan kapasitas dan kualitas pengelolaan usaha, serta membangun sinergi antara pelaku UMKM, pemerintah daerah, dan ekosistem pariwisata," kata Plh. Kepala Perwakilan BI Babel, Farid Tamsil, Selasa (7/10/2025).
Dia mengatakan, sebanyak 11 pelaku UMKM dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) binaan BI Babel yang berlokasi di Pulau Bangka maupun Pulau Belitung, serta perwakilan dari Dinas Pariwisata di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung turut berpartisipasi dalam kegiatan yang dikemas secara interaktif melalui diskusi dan kunjungan lapangan.
Rangkaian kegiatan dibuka dengan Focus Group Discussion (FGD) Best Practice Model Bisnis Pengembangan Pariwisata, menghadirkan narasumber dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi D.I.Y, Dinas Pariwisata Provinsi D.I.Y, serta Dinas Pariwisata Kabupaten Magelang.
Dalam diskusi tersebut, ditekankan pentingnya peran UMKM dalam membangun ekosistem pariwisata dan perlunya penyusunan roadmap desa wisata sebagai arah pengembangan yang terencana dan berkelanjutan.
Narasumber juga menyoroti pentingnya menjaga keunikan dan identitas lokal agar desa wisata memiliki daya saing yang khas.
Usai FGD, peserta melanjutkan kunjungan ke Desa Wisata Krebet di Kabupaten Bantul yang dikenal dengan inovasi batik kayu sebagai ikon dan sumber ekonomi utama masyarakat.
"Dengan pengelolaan SDM yang profesional dan kerja sama aktif bersama travel agent, Desa Wisata Krebet menunjukkan bagaimana seni, budaya, dan kreativitas dapat menjadi kekuatan ekonomi yang tetap menjaga identitas lokal," ujar Farid.
Editor : Haryanto